WERKSTUK
Kalanchoe pinnata (L.)
Pers.
(Cocor Bebek)
Werkstuk ini untuk melengkapi praktikum
Struktur Perkembangan Tumbuhan I
Oleh:
Nama : Diana Putri Hapsari
NIM : M0410018
Kelompok : II
Assisten : Puji Sayekti
JURUSAN
BIOLOGI
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
HALAMAN PENGESAHAN
Werkstuk
dengan judul Kalanchoe pinnata (L.) Pers. ini disusun sebagai
tugas Paktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan I pada Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret.
Telah disetujui
dan disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Surakarta, Juni 2011
Mengetahui,
Dosen Pengampu SPT I Asisten
Praktikum
Purin Candra Purnama, M.Sc Puji
Sayekti
NIP. NIM.
M0407058
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga tugas penulis
tentang werkstuk ini dapat terselesaikan.
Pembuatan
werkstuk Kalanchoe pinnata (L.) Pers. yang disusun untuk melengkapi
tugas Praktikum Struktur Perkembangan Tubuhan I.
Terselesaikannya
werkstuk ini berkat bantuan dari berbagai pihak untuk itu perkenankanlah
penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada:
1. Pak
Agung selaku ketua jurusan Biologi FMIPA UNS
2. Bu
Purin Candra Purnama, Pak Ari Pitoyo, Pak Marsusi selaku dosen pembimbing mata
kuliah Struktur Perkembangan Tumbuhan I
3. Kakak
– kakak asisten Struktur Perkembangan Tumbuhan I, khususnya pada mbak Puji
Sayekti
4. Teman
– teman semua yang telah sangat berperan aktif dalam pembuatan werkstuk ini,
berupa dukungan, bahan maupun hal – hal yang penulis butuhkan saat pembuatan
werkstuk ini.
Penulis
menyadari bahwa tugas ini jauh dari sempurna dan banyak kesalahan serta
kekurangan, maka dari itu penulis dengan kerendahan hati mengharapkan saran
maupun kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan werkstuk ini.
Semoga werkstuk ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca sekalian.
Surakarta,
Juni 2011
Penulis
DAFTAR
ISI
Judul
..................................................................................................................
i
Halaman
Pengesahan
.........................................................................................
ii
Kata Pengantar
...................................................................................................
iii
Daftar Isi
............................................................................................................
iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang ...........................................................................
1
B. Tujuan
........................................................................................
2
BAB II DETERMINASI DAN
KLASIFIKASI
A. Determinasi
................................................................................
3
B. Klasifikasi
..................................................................................
3
BAB III HABITATIO
A. Habitus
.......................................................................................
4
B. Habitat
........................................................................................
4
BAB IV DESKRIPTIO
IV.1. Organa Nutritivum
A. Daun
(Folium) ...............................................................
5
B. Batang
(Caulis) ..............................................................
5
C. Akar
(Radix) ..................................................................
6
IV.2. Organa Reproductivum
A. Flos (Bunga)
.................................................................. 6
B. Fructus (Buah) ...............................................................
7
C. Folium (Daun)
............................................................... 7
BAB V PENUTUP
.................................................................................
8
DAFTAR PUSTAKA
........................................................................................
9
LAMPIRAN GAMBAR
..................................................................................
10
BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Kalanchoe
pinnata (L.) Pers. atau yang sering dikenal dengan nama cocor bebek tersebut mempunyai beberapa sinonim yaitu Bryophyllum
calycinum (L.) Oken dan Bryophyllum pinnatum. K. pinnata (L.) Pers. merupakan tumbuhan
sukulen atau tumbuhan yang mengandung air yang berasal dari Madagaskar, Afrika.
K. pinnata (L.) Pers. populer digunakan sebagai tanaman hias,
namun juga banyak yang tumbuh liar di kebun – kebun dan di pinggir parit yang
tanahnya banyak berbatu (Anonim, 2010).
Kalanchoe
pinnata (L.) Pers. menjadi tananaman
yang banyak tumbuh di daerah beriklim tropis, seperti di Asia, Australia,
Selandia Baru, India Barat, Makaronesia, Maskarenes, Galapagos, Malenisia,
Polinesia dan Hawaii. Di Hawaii, tanaman K. pinnata (L.) Pers. tersebut dianggap sebagai spesies yang
invasif. Yang dimaksud spesies invasif adalah definisi yang menjelaskan tentang
spesies yang bukan spesies asli tempat tersebut, yang secara luas memengaruhi
habitat yang mereka gunakan sebagai tempat tinggal (Anonim, 2010).
Nama
– nama daerah untuk K. pinnata (L.) Pers., antara lain: Sumatera: Didingin
Banen, Jampe, Jukut Kawasa, Teres, Sepohori, Ceker Bebek dan Daun Sejuk. Jawa:
Buntiris, Sosor Bebek dan Daun Ancar Bebek. Maluku: Mamala, Rau Kufiri dan Kabi
– kabi. Madura: Daun Ghamet, Cocor Etek dan Tombu Daun. Belanda: Wonderbland
(Anonim, 2010).
Kalanchoe
pinnata (L.) Pers. merupakan
tumbuhan herbal. Dan kebanyakan herbal dapat berumur panjang, berdaging tebal
dan banyak cairan. Pada pangkal batangnya berkayu, tegak dan tingginya sekitar
0,3 – 2. Perkembangbiakan ataupun bunga dari K. pinnata (L.) Pers.
biasanya berkembang pad abulan Mei – Desember. Biasanya tinggal di daratan
dengan ketinggian 1 – 1000 meter. Buah pada K. pinnata (L.) Pers. di
Jawa belum ditemukan. Nama lama dari K. pinnata (L.) Pers. adalah Byrophyllum calycinum Salisb (van
Steenis,1975).
Daun
dari K. pinnata (L.) Pers. bukan hanya menyimpan air saja namun juga
menyimpan bahan – bahan kimia yang bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan dari K.
pinnata (L.) Pers. antara lain asam lemon, asam apel, vitamin C, glukoside,
tanin, dan byrophyllin A yang merupakan anti tumor. K. pinnata (L.)
Pers. juga mengandung asam malat, damar, zat lendir,
magnesium malat, kalsium oksalat, asam
formiat, dan tanin (Anonim, 2010)
- Tujuan
Tujuan dari pembuatan werkstuk ini
adalah:
1. Melengkapi
kelengkapan tugas Praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan I
2. Meningkatkan
kelengkapan tentang dunia flora khususnya tanaman obat dengan salah satu
spesiesnya yaitu Kalanchoe pinnata (L.) Pers.
3. Mengetahui
klasifikasi dan ciri morfologi dari tanaman Kalanchoe pinnata (L.) Pers.
BAB II
DETERMINASI DAN
KLASIFIKASI
- Determinasi
Determinasi dari Kalanchoe pinnata (L.) Pers
adalah
1d – 2b – 3b – 4b – 6b – 7b – 9b – 10b – 11b – 12b –
13b – 14b – 16a – 239b – 243b – 244b – 248b – 249b – 250b – 266b – 267b – 273b
– 276b – 278b – 279b – 280b – 281b (Fam. 56. Crassulaceae) (Genus: 1. Kalanchoe)
(Kalanchoe pinnata (L.) Pers.) (van Steenis,1975).
- Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Ordo :
Saxifragales
Famili :
Crassulaceae
Genus :
Kalanchoe
Spesies :
Kalanchoe pinnata (L.) Pers. (van
Steenis,1975).
BAB III
HABITATIO
A. Habitus
Kalanchoe pinnata
(L.) Pers. termasuk jenis tanaman terna dengan ukuran yang kecil dan tidak
sebesar pohon – pohon. Pada pangkal K. pinnata (L.) Pers. ini agak
berkayu, tegak, tingginya sekitar 0,3 – 2 m. Daunnya tunggal atau seolah – olah
berbilang 3 atau menyirip berdaun 5. Daun atau tajunya memanjang atau oval
dengan ujung yang tumpul, beringgit atau beringgit rangkap, 5 – 20 kali 2,5 –
15 cm. Bunga berbilang atau kelipatan empat, menggantung, pada malai yang tegak
tidak rapat. Buah berbentuk bumbung serupa selaput atau kulit. Terdapat
perbedaan K. pinnata (L.) Pers. yang hidup di beberapa tempat, misalnya
pada daunnya ada yang dalam satu ibu tangkai daun hanya terdapat satu helaian
daun saja tapi ada juga yang dalam satu ibu tangkai daun terdapat tida helaian
daun (van Steenis, 1975).
- Habitat
Kalanchoe
pinnata (L.) Pers. kemungkinan awalnya ditemukan di madagaskar, Afrika.
Yang iklimnya tropis ataupun kering, seperti di Asia, Australia, Selandia Baru,
India Barat, Makaronesia, Maskarenes, Galapagos, Malenisia, Polinesia dan
Hawaii. Di Hawaii, tanaman Kalanchoe pinnata (L.) Pers. tersebut dianggap sebagai spesies yang invasif
(Anonim, 2010).
Terdapat di dataran dengan
ketinggian 1 – 1000 meter diatas permukaan laut. Banyak dijumpai di tempat yang
berbatu, di bawah pagar, di dekat selokan dan lain sebagainya (van
Steenis,1975).
BAB IV
DESKRIPTIO
- Organa Nutritivum
1.
Folium (Daun)
Daun
dari K. pinnata (L.) Pers. berjenis daun tunggal. Daunnya kelihatan
seolah – olah berbilang tiga atau menyirip berdaun lima. Bangun daunnya
memanjang atau oval (ovalis / ellipticus) dengan ujung daun yang
tumpul atau obtusus, tepi daunnya beringgit atau beringgit rangkap (crenatus),
pangkal daun tumpul atau obtusus, susunan tulang daunnya menjari atau palminervis,
daging daunnya berdaging atau carnosus, warna daun hijau muda namun
kadang – kadang abu – abu, dan permukaan daunnya gundul atau glaber.
Merupakan daun yang lengkap karena mempunyai upih daun atau pelepah daun (vagina),
tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina) (van Steenis,
1975).
2.
Caulis
(Batang)
Batang
K. pinnata (L.) Pers. tidak berkayu atau merupakan salah satu jenis
tanaman batang basah atau herbaceous. Tanaman ini tidak mempunyai
kambium dan tidak mengalami pertumbuhan sekunder sehingga batangnya tidak
membesar. Batangnya ada yang tidak bercabang dan dalam satu tumbuhan juga
terdapat batang yang bercabang, jadi
pada batang yang tidak mengalami percabangan langsung melekatnya ibu tangkai
daun pada batang utama. Warna dari batang K. pinnata (L.) Pers. adalah
hijau. Di batang terlihat buku – buku atau nodus batang dan terdapat
pula ketiak atau axillaris yang merupakan sudut antara batang dengan
daun. Jika batangnya dipotong melintang akan terlihat bahwa bentuk dari
batangnya adalah bersegi empat tumpul atau hampir membulat (teres).
Sifat permukaan batangnya adalah batangnya memperlihatkan bekas – bekas daun.
Arah tumbuh batang tegak lurus atau erectus (van Steenis, 1975).
3.
Radix
(Akar)
Sifat
perakaran dari K. pinnata (L.) Pers. adalah akar tunggang. Pengertian
dari sistem perakaran tunggang atau radix primaria adalah akar lembaga
tumbuh menjadi akar pokok (van Steenis, 1975).
- Organa Reproduktivum
1.
Flos
(Bunga)
Warna
bunga K. pinnata (L.) Pers. pada pangkalnya berwarna merah namun sedikit
demi sedikit mendekati ujung bunga berwarna hijau muda. Bunga dari K.
pinnata (L.) Pers. berkalipatan empat, menggantung, pada malai yang tegak
tidak rapat. Kelopak daun berlekatan, bentuknya bulat silindris, melembung,
panjangnya sekitar 1,5 – 4 cm dan tajunya pendek. Mahkota berbentuk periuk atau
lonceng, jelas menyempit di atas pangkal yang melebar diatasnya lagi melebar serta
menghadap ke bawah. Panjang bunga sekitar 3,5 – 5,5 cm. Bagian yang muncul di
atas kelopak merah, pangkal tabung dengan delapan lipatan yang dalam, taju
bulat telur bentuk lanset, bentuk ekor yang meruncing. Benang sari ada delapan
dengan dua lingkaran. Tangkai putiknya panjang. Helaian sisiknya segi empat.
Bunga tersebut berada di ujung batang atau flos terminalis. Susunan bunga
berkumpul membentuk suatu rangkaian yang dinamankan bunga majemuk (anthotaxis
/ inflorencentia). Merupakan bunga majemuk tak terbatas (inflorenscentia
racemosa, inflorenscentia botryoides atau inflorenscentia centripetala),
artinya pada ibu tangkainya dapat tumbuh terus dengan cabang – cabang yang
dapat bercabang kembali atau tidak, dan mempunyai susunan acropetal,
yaitu semakin muda bunganya semakin dekat dengan ujung ibu tangkai bunga, dan
bunga mekar berturut – berturut dari bawah ke atas. Jika dilihat dari atas,
nampak bunga mulai mekar dari pinggir menuju ke pusat. Tanaman K. pinnata
(L.) Pers. merupakan tanaman banci karena mempunyai alat perkembangbiakan
jantan dan betina, yaitu putik dan benang sari (van Steenis, 1975).
2.
Fructus
(Buah)
Buahnya
berbentuk bumbung. Namun di pulau Jawa belum ditemukan buah dari K. pinnata
(L.) Pers. ini (van Steenis, 1975).
3. Folium (Daun)
Daun K. pinnata (L.) Pers.
berjenis daun tunggal. Bangun daun K. pinnata (L.) Pers.memanjnag atau
oval (ovalis/ ellipticus) dengan ujung daun yang tumpul atau obtusus,
tepi daun beringgit atau beringgit rangkap (crenatus), pangkal daun
tumpu atau obtusus, susunan tulang daun K. pinnata (L.) Pers.
menjari atau palminervis, daging daun berdaging atau carnosus.
Warna daun hijau muda namun kadang – kadang abu – abu dan permukaan daun K.
pinnata (L.) Pers. gundul atau glaber. Merupakan daun yang lengkap
karena mempunyai upih daun atau pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus),
dan helaian daun (lamina). Tunas akan tumbuh dari lekukan ke dalam dari
tepi daun K. pinnata (L.) Pers. yang berbentuk ringgi, dan setiap
meletakkan atau daun K. pinnata (L.) Pers. mengenai media tanam, tunas
tersebut akan mudah muncul (van Steenis, 1975).
BAB V
PENUTUP
K. pinnata (L.) Pers. merupakan
tumbuhan jenis herba dan merupakan tanaman menahun. Biasanya tumbuh pada daerah
dengan iklim tropis. Mempunyai mahkota yang berbentuk seperti lonceng atau
periuk atau hypanthodium yang menggantung. Daunnya berbentuk oval dengan
tepi daun yang beringgit atau beringgit rangkap. Bentuk kelopaknya bulat
silindris. Merupakan tanaman yang hemaprodit atau tumbuhan banci karena
mempunyai dua alat perkembangbiakan. Buahnya berbentuk bumbung, namun di Jawa
belum ditemukan adanya buah dari K. pinnata (L.) Pers.
Biasanya hidup di tempat yang
berbatu – batu. Kandungan dari tanaman K. pinnata (L.) Pers. antara lain
asam lemon, asam apel, vitamin C, glukoside, tanin, dan byrophyllin A, asam malat, damar, zat lendir,
magnesium malat, kalsium oksalat, asam
formiat, alkaloid, flavonoid, quercetin – 3 – diarabinoside, dan kaempferol
– 3 – glucoside. Tanaman K. pinnata (L.) Pers. bermanfaat untuk anti
radang, menghentikan pendarahan, mengurangi pembengkakan, mempercepat
penyembuhan luka, anti tumor, pencernaan, muntah darah, gangguan pada telinga ataupun tenggorokan,
untuk mengatasi trauma luka akibat kecelakaan, untuk mengatasi gangguan asma
atau pernapasan, untuk menyembuhkan sakit kepala, batu ginjal, rematik, batuk,
sakit dada, menyembuhkan demam, memperlancar haid yang tidak teratur, obat
luka, bisul, borok dan penyakit kulit lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim1. http://www.detik.com/2010/03/10/155037/1315523/769/herbal-cocor-bebek?ld991107763.
Diakses pada tanggal 1 Juni 2011.
Anonim2.
http://galangsyahya.wordpress.com/.
Diakses pada tanggal 1 Juni 2011.
Anonim3. http://eocommunity.com/showthread.php.
Diakses pada tanggal 1 Juni 2011.
Anonim4. http://id.wikipedia.org/wiki/Cocor_bebek.
Diakses pada tanggal 1 Juni 2011.
Van Steenis, C.G.G.J. 1975. Flora
Untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta: PT. Pradaya Paramitha.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar