What's Your Number? Check This Out

Minggu, 24 Juni 2012

Tugas Ku: Werkstuk Kalanchoe pinnata (L.) Pers. (Cocor Bebek) {Struktur Perkembangan Tumbuhan}


WERKSTUK
Kalanchoe pinnata (L.) Pers.
(Cocor Bebek)

Werkstuk ini untuk melengkapi praktikum
Struktur Perkembangan Tumbuhan I


 




Oleh:
Nama          : Diana Putri Hapsari
NIM           : M0410018
Kelompok   : II
Assisten      : Puji Sayekti





JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011




HALAMAN PENGESAHAN

Werkstuk dengan judul Kalanchoe pinnata (L.) Pers. ini disusun sebagai tugas Paktikum Struktur Perkembangan Tumbuhan I pada Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret.





Telah disetujui dan disahkan pada:
Hari           :
Tanggal     :









                                                                                  Surakarta,    Juni 2011
                  Mengetahui,                                                            
         Dosen Pengampu SPT I                                     Asisten Praktikum




     Purin Candra Purnama, M.Sc                                      Puji Sayekti
                         NIP.                                                     NIM. M0407058



KATA PENGANTAR
          Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga  tugas penulis tentang werkstuk ini dapat terselesaikan.
Pembuatan werkstuk Kalanchoe pinnata (L.) Pers. yang disusun untuk melengkapi tugas Praktikum Struktur Perkembangan Tubuhan I.
Terselesaikannya werkstuk ini berkat bantuan dari berbagai pihak untuk itu perkenankanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Pak Agung selaku ketua jurusan Biologi FMIPA UNS
2.      Bu Purin Candra Purnama, Pak Ari Pitoyo, Pak Marsusi selaku dosen pembimbing mata kuliah Struktur Perkembangan Tumbuhan I
3.      Kakak – kakak asisten Struktur Perkembangan Tumbuhan I, khususnya pada mbak Puji Sayekti
4.      Teman – teman semua yang telah sangat berperan aktif dalam pembuatan werkstuk ini, berupa dukungan, bahan maupun hal – hal yang penulis butuhkan saat pembuatan werkstuk ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari sempurna dan banyak kesalahan serta kekurangan, maka dari itu penulis dengan kerendahan hati mengharapkan saran maupun kritik yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan werkstuk ini. Semoga werkstuk ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca sekalian.




                                                                           Surakarta,  Juni 2011



                                                                                                  Penulis








DAFTAR ISI

Judul .................................................................................................................. i
Halaman Pengesahan ......................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................... iii
Daftar Isi ............................................................................................................ iv
BAB I             PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang ........................................................................... 1
B.     Tujuan ........................................................................................ 2
BAB II                        DETERMINASI DAN KLASIFIKASI
A.    Determinasi ................................................................................ 3
B.     Klasifikasi .................................................................................. 3
BAB III          HABITATIO
A.    Habitus ....................................................................................... 4
B.     Habitat ........................................................................................ 4
BAB IV          DESKRIPTIO
            IV.1.    Organa Nutritivum
A.    Daun (Folium) ............................................................... 5
B.     Batang (Caulis) .............................................................. 5
C.     Akar (Radix) .................................................................. 6
            IV.2.    Organa Reproductivum
A.    Flos (Bunga) .................................................................. 6
B.     Fructus (Buah) ............................................................... 7
C.     Folium (Daun) ............................................................... 7    
BAB V            PENUTUP ................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 9
LAMPIRAN GAMBAR .................................................................................. 10
           

BAB I
PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang
                        Kalanchoe pinnata (L.) Pers. atau yang sering dikenal dengan nama cocor bebek  tersebut mempunyai beberapa sinonim yaitu Bryophyllum calycinum (L.) Oken dan Bryophyllum pinnatum. K.  pinnata (L.) Pers. merupakan tumbuhan sukulen atau tumbuhan yang mengandung air yang berasal dari Madagaskar, Afrika. K. pinnata (L.) Pers. populer digunakan sebagai tanaman hias, namun juga banyak yang tumbuh liar di kebun – kebun dan di pinggir parit yang tanahnya banyak berbatu (Anonim, 2010).
                        Kalanchoe pinnata (L.) Pers.  menjadi tananaman yang banyak tumbuh di daerah beriklim tropis, seperti di Asia, Australia, Selandia Baru, India Barat, Makaronesia, Maskarenes, Galapagos, Malenisia, Polinesia dan Hawaii. Di Hawaii, tanaman K. pinnata (L.) Pers.  tersebut dianggap sebagai spesies yang invasif. Yang dimaksud spesies invasif adalah definisi yang menjelaskan tentang spesies yang bukan spesies asli tempat tersebut, yang secara luas memengaruhi habitat yang mereka gunakan sebagai tempat tinggal            (Anonim, 2010).
                        Nama – nama daerah untuk K. pinnata (L.) Pers., antara lain: Sumatera: Didingin Banen, Jampe, Jukut Kawasa, Teres, Sepohori, Ceker Bebek dan Daun Sejuk. Jawa: Buntiris, Sosor Bebek dan Daun Ancar Bebek. Maluku: Mamala, Rau Kufiri dan Kabi – kabi. Madura: Daun Ghamet, Cocor Etek dan Tombu Daun. Belanda: Wonderbland (Anonim, 2010).
                        Kalanchoe pinnata (L.) Pers.  merupakan tumbuhan herbal. Dan kebanyakan herbal dapat berumur panjang, berdaging tebal dan banyak cairan. Pada pangkal batangnya berkayu, tegak dan tingginya sekitar 0,3 – 2. Perkembangbiakan ataupun bunga dari K. pinnata (L.) Pers. biasanya berkembang pad abulan Mei – Desember. Biasanya tinggal di daratan dengan ketinggian 1 – 1000 meter. Buah pada K. pinnata (L.) Pers. di Jawa belum ditemukan. Nama lama dari K. pinnata (L.) Pers.  adalah Byrophyllum calycinum Salisb (van Steenis,1975).
                        Daun dari K. pinnata (L.) Pers. bukan hanya menyimpan air saja namun juga menyimpan bahan – bahan kimia yang bermanfaat bagi kesehatan. Kandungan dari K. pinnata (L.) Pers. antara lain asam lemon, asam apel, vitamin C, glukoside, tanin, dan byrophyllin A yang merupakan anti tumor. K. pinnata (L.) Pers.  juga mengandung asam malat, damar, zat lendir, magnesium malat, kalsium oksalat, asam formiat, dan tanin (Anonim, 2010)

  1. Tujuan
            Tujuan dari pembuatan werkstuk ini adalah:
1.      Melengkapi kelengkapan tugas Praktikum Struktur dan Perkembangan Tumbuhan I
2.      Meningkatkan kelengkapan tentang dunia flora khususnya tanaman obat dengan salah satu spesiesnya yaitu Kalanchoe pinnata (L.) Pers.
3.      Mengetahui klasifikasi dan ciri morfologi dari tanaman Kalanchoe pinnata (L.) Pers.





BAB II
DETERMINASI DAN KLASIFIKASI

  1. Determinasi
Determinasi dari Kalanchoe pinnata (L.) Pers adalah
1d – 2b – 3b – 4b – 6b – 7b – 9b – 10b – 11b – 12b – 13b – 14b – 16a – 239b – 243b – 244b – 248b – 249b – 250b – 266b – 267b – 273b – 276b – 278b – 279b – 280b – 281b (Fam. 56. Crassulaceae) (Genus: 1. Kalanchoe) (Kalanchoe pinnata (L.) Pers.) (van Steenis,1975).

  1. Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Ordo                : Saxifragales
Famili              : Crassulaceae
Genus              : Kalanchoe
Spesies             : Kalanchoe pinnata (L.) Pers.            (van Steenis,1975).


  


BAB III
HABITATIO

A.    Habitus
Kalanchoe pinnata (L.) Pers. termasuk jenis tanaman terna dengan ukuran yang kecil dan tidak sebesar pohon – pohon. Pada pangkal K. pinnata (L.) Pers. ini agak berkayu, tegak, tingginya sekitar 0,3 – 2 m. Daunnya tunggal atau seolah – olah berbilang 3 atau menyirip berdaun 5. Daun atau tajunya memanjang atau oval dengan ujung yang tumpul, beringgit atau beringgit rangkap, 5 – 20 kali 2,5 – 15 cm. Bunga berbilang atau kelipatan empat, menggantung, pada malai yang tegak tidak rapat. Buah berbentuk bumbung serupa selaput atau kulit. Terdapat perbedaan K. pinnata (L.) Pers. yang hidup di beberapa tempat, misalnya pada daunnya ada yang dalam satu ibu tangkai daun hanya terdapat satu helaian daun saja tapi ada juga yang dalam satu ibu tangkai daun terdapat tida helaian daun (van Steenis, 1975).

  1. Habitat
                        Kalanchoe pinnata (L.) Pers. kemungkinan awalnya ditemukan di madagaskar, Afrika. Yang iklimnya tropis ataupun kering, seperti di Asia, Australia, Selandia Baru, India Barat, Makaronesia, Maskarenes, Galapagos, Malenisia, Polinesia dan Hawaii. Di Hawaii, tanaman Kalanchoe pinnata (L.) Pers.  tersebut dianggap sebagai spesies yang invasif (Anonim, 2010).
Terdapat di dataran dengan ketinggian 1 – 1000 meter diatas permukaan laut. Banyak dijumpai di tempat yang berbatu, di bawah pagar, di dekat selokan dan lain sebagainya (van Steenis,1975).






BAB IV
DESKRIPTIO

  1. Organa Nutritivum
1.      Folium (Daun)
                        Daun dari K. pinnata (L.) Pers. berjenis daun tunggal. Daunnya kelihatan seolah – olah berbilang tiga atau menyirip berdaun lima. Bangun daunnya memanjang atau oval (ovalis / ellipticus) dengan ujung daun yang tumpul atau obtusus, tepi daunnya beringgit atau beringgit rangkap (crenatus), pangkal daun tumpul atau obtusus, susunan tulang daunnya menjari atau palminervis, daging daunnya berdaging atau carnosus, warna daun hijau muda namun kadang – kadang abu – abu, dan permukaan daunnya gundul atau glaber. Merupakan daun yang lengkap karena mempunyai upih daun atau pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina) (van Steenis, 1975).
2.      Caulis (Batang)
                        Batang K. pinnata (L.) Pers. tidak berkayu atau merupakan salah satu jenis tanaman batang basah atau herbaceous. Tanaman ini tidak mempunyai kambium dan tidak mengalami pertumbuhan sekunder sehingga batangnya tidak membesar. Batangnya ada yang tidak bercabang dan dalam satu tumbuhan juga terdapat batang yang bercabang,  jadi pada batang yang tidak mengalami percabangan langsung melekatnya ibu tangkai daun pada batang utama. Warna dari batang K. pinnata (L.) Pers. adalah hijau. Di batang terlihat buku – buku atau nodus batang dan terdapat pula ketiak atau axillaris yang merupakan sudut antara batang dengan daun. Jika batangnya dipotong melintang akan terlihat bahwa bentuk dari batangnya adalah bersegi empat tumpul atau hampir membulat (teres). Sifat permukaan batangnya adalah batangnya memperlihatkan bekas – bekas daun. Arah tumbuh batang tegak lurus atau erectus (van Steenis, 1975).
3.      Radix (Akar)
                        Sifat perakaran dari K. pinnata (L.) Pers. adalah akar tunggang. Pengertian dari sistem perakaran tunggang atau radix primaria adalah akar lembaga tumbuh menjadi akar pokok (van Steenis, 1975).

  1. Organa Reproduktivum
1.      Flos (Bunga)
                        Warna bunga K. pinnata (L.) Pers. pada pangkalnya berwarna merah namun sedikit demi sedikit mendekati ujung bunga berwarna hijau muda. Bunga dari K. pinnata (L.) Pers. berkalipatan empat, menggantung, pada malai yang tegak tidak rapat. Kelopak daun berlekatan, bentuknya bulat silindris, melembung, panjangnya sekitar 1,5 – 4 cm dan tajunya pendek. Mahkota berbentuk periuk atau lonceng, jelas menyempit di atas pangkal yang melebar diatasnya lagi melebar serta menghadap ke bawah. Panjang bunga sekitar 3,5 – 5,5 cm. Bagian yang muncul di atas kelopak merah, pangkal tabung dengan delapan lipatan yang dalam, taju bulat telur bentuk lanset, bentuk ekor yang meruncing. Benang sari ada delapan dengan dua lingkaran. Tangkai putiknya panjang. Helaian sisiknya segi empat. Bunga tersebut berada di ujung batang atau flos terminalis. Susunan bunga berkumpul membentuk suatu rangkaian yang dinamankan bunga majemuk (anthotaxis / inflorencentia). Merupakan bunga majemuk tak terbatas (inflorenscentia racemosa, inflorenscentia botryoides atau inflorenscentia centripetala), artinya pada ibu tangkainya dapat tumbuh terus dengan cabang – cabang yang dapat bercabang kembali atau tidak, dan mempunyai susunan acropetal, yaitu semakin muda bunganya semakin dekat dengan ujung ibu tangkai bunga, dan bunga mekar berturut – berturut dari bawah ke atas. Jika dilihat dari atas, nampak bunga mulai mekar dari pinggir menuju ke pusat. Tanaman K. pinnata (L.) Pers. merupakan tanaman banci karena mempunyai alat perkembangbiakan jantan dan betina, yaitu putik dan benang sari (van Steenis, 1975).
2.      Fructus (Buah)
                        Buahnya berbentuk bumbung. Namun di pulau Jawa belum ditemukan buah dari K. pinnata (L.) Pers.  ini (van Steenis, 1975).
3.      Folium (Daun)
Daun K. pinnata (L.) Pers. berjenis daun tunggal. Bangun daun K. pinnata (L.) Pers.memanjnag atau oval (ovalis/ ellipticus) dengan ujung daun yang tumpul atau obtusus, tepi daun beringgit atau beringgit rangkap (crenatus), pangkal daun tumpu atau obtusus, susunan tulang daun K. pinnata (L.) Pers. menjari atau palminervis, daging daun berdaging atau carnosus. Warna daun hijau muda namun kadang – kadang abu – abu dan permukaan daun K. pinnata (L.) Pers. gundul atau glaber. Merupakan daun yang lengkap karena mempunyai upih daun atau pelepah daun (vagina), tangkai daun (petiolus), dan helaian daun (lamina). Tunas akan tumbuh dari lekukan ke dalam dari tepi daun K. pinnata (L.) Pers. yang berbentuk ringgi, dan setiap meletakkan atau daun K. pinnata (L.) Pers. mengenai media tanam, tunas tersebut akan mudah muncul (van Steenis, 1975).







BAB V
PENUTUP

            K. pinnata (L.) Pers. merupakan tumbuhan jenis herba dan merupakan tanaman menahun. Biasanya tumbuh pada daerah dengan iklim tropis. Mempunyai mahkota yang berbentuk seperti lonceng atau periuk atau hypanthodium yang menggantung. Daunnya berbentuk oval dengan tepi daun yang beringgit atau beringgit rangkap. Bentuk kelopaknya bulat silindris. Merupakan tanaman yang hemaprodit atau tumbuhan banci karena mempunyai dua alat perkembangbiakan. Buahnya berbentuk bumbung, namun di Jawa belum ditemukan adanya buah dari K. pinnata (L.) Pers.
            Biasanya hidup di tempat yang berbatu – batu. Kandungan dari tanaman K. pinnata (L.) Pers.  antara lain  asam lemon, asam apel, vitamin C, glukoside, tanin, dan byrophyllin A, asam malat, damar, zat lendir, magnesium malat, kalsium oksalat,  asam formiat, alkaloid, flavonoid, quercetin – 3 – diarabinoside, dan kaempferol – 3 – glucoside. Tanaman K. pinnata (L.) Pers. bermanfaat untuk anti radang, menghentikan pendarahan, mengurangi pembengkakan, mempercepat penyembuhan luka, anti tumor, pencernaan, muntah darah,  gangguan pada telinga ataupun tenggorokan, untuk mengatasi trauma luka akibat kecelakaan, untuk mengatasi gangguan asma atau pernapasan, untuk menyembuhkan sakit kepala, batu ginjal, rematik, batuk, sakit dada, menyembuhkan demam, memperlancar haid yang tidak teratur, obat luka, bisul, borok dan penyakit kulit lainnya.








DAFTAR PUSTAKA

Anonim2. http://galangsyahya.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 1 Juni 2011.
Anonim3. http://eocommunity.com/showthread.php. Diakses pada tanggal 1 Juni 2011.
Anonim4. http://id.wikipedia.org/wiki/Cocor_bebek. Diakses pada tanggal 1 Juni 2011.
Van Steenis, C.G.G.J. 1975. Flora Untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta: PT. Pradaya Paramitha.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar