MUSEUM ETNOBOTANI INDONESIA
Museum Etnobotani merupakan tempat
dimana hal-hal maupun barang-barang yang mencangkup tentang ilmu yang
mempelajari hubungan antara tumbuhan-tumbuhan yang dimanfaatkan oleh suku atau
bangsa tertentu atau penduduk asli untuk kepentingan hidup sehari-hari.
- Sejarah Singkat Museum Etnobotani Indonesia
Gagasan untuk membangun Museum Etnobotani Indonesia
pertama kali dicetuskan oleh Prof. Sarwono Prawijohardjo, yang saat itu
menjabat sebagai Ketua Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) yang sekarang
telah berganti nama menjadi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang
bertepatan pula dengan peletakan batu pertama pada pembangunan Herbarium
Bogoriense pada tahun 1962. Kemudian tetapan tersebut dimantapkan kembali oleh
Dr. Setiaji Sastrapraja yang saat itu menjabat sebagai Direktur Lembaga Biologi
Nasional (LBN) pada tahun 1975 dengan mengadakan pertemuan dengan para ahli
ilmu sosial, kemasyarakatan dan antropologi serta pakar-pakar botani. Setelah
artefak dikumpulkan di daeerah Indonesia, selanjutnya Museum Etnobotani
diresmikan oleh Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie pada tanggal 18 Mei 1982 yang
bertepatan pula dengan hari jadi Kebun Raya Indonesia di Bogor yang ke-165.
Lokasi dari Museum Etnobotani
Indonesia sendiri sangat strategis karena berada di tengah kota Bogor dan
sangat berdekatan sekali dengan Kebun Raya Indonesia. Sampai sekarang Museum
Etnobotani Indonesia masih dikelola oleh Pusat Penelitian Biologi LIPI Bogor.
- Tugas dan Fungsi Museum Etnobotani Indonesia
Tugas
dan fungsinya antara lain:
a. Melestarikan
kekayaan pemanfaatan tumbuhan oleh suku bangsa atau penduduk asli di Indonesia
b. Sebagai
sarana informasi sekitar ruang lingkup Etnobotani
- Pembahasan Diorama “Alat Musik”
Di
dalam Museum Etnobotani Indonesia terdapat beberapa diorama-diorama yang isinya
terdapat barang-barang maupun kebudayaan dari suku bangsa Indonesia yang
memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan utamanya. Salah satu diorama yang akan
dibahas pada laporan kali ini adalah tentang ‘alat musik’. Daftar alat musik
yang terdapat di dalam Museum Etnobotani Indonesia tersebut antara lain:
a. Gambang
Bahan
utama: Bambu hitam (Gigantochloa atter)
Merupakan
alat musik tradisional yang berasal dari Bandung, Jawa Barat. Terdiri dari 18
bilah bambu yang dimainkan dengan cara dipukul.
b. Gendang
Maturuk
Bahan
utama: kayu paula dan rotan
Merupakan
aat musik yang biasanya digunakan pada upacara penyembuhan penyakit sikere
(dukun), biasanya tersebar di Siberut, Mentawai, Sumatra Barat.
c. Gambang
Kayu
Bahan
utama: kayu merawan dan ijuk
Merupakan
alat musik tradisional dari Ciampea, Bogor, Jawa Barat.
d. Calung
Bahan
utama: bambu hitam
Merupakan
alat musik dari Bandung, Jawa Barat. Calung merupakan prototipe dari angklung.
Namun berbeda dengan angklung, jika angklung dibunyikan dengan cara digoyang,
tetapi calung dibunyikan dengan cara memukul batang (wilahan/bilah) dari
ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada).
e. Celempung
Bahan
utama: bambu hitam
Merupakan
alat musik tradisional dari Bandung, Jawa Barat. Celempung merupakan alat petik
dalam ensambel gamelan Jawa, berupa siter yaitu alat dawai yang dawai-dawainya
membentang sepanjang badannya, tidak berleher seperti gitar.
f. Tifa
Bahan
utama: kayu Rhozopora dan kulit buaya
Merupakan
alat musik tradisional dari Irian Jaya.
g. Ketambung
Bahan
utama: kayu tamblion
Merupakan
alat musik dari Kahaya, Kalimantan Tengah.
h. Santu
Bahan
utama: kayu hitam (Diospyros sp) dan tempurung kelapa (Cocos nucifera)
Merupakan
alat musik tradisional dari Morowali, Poso, Sulawesi Tengah.
i.
Sasapi
Bahan
utama: bambu
Merupakan
alat musik dari Tapanuli Utara, Sumatra Utara.
j.
Biola
Bahan
utama: waru (Hibiscus tiliaceus) dan Lagenaria sp
Merupakan
alat musik tradisional dari Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur.
k. Kecapi
Bahan
utama: kayu
Merupakan
alat musik dari Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
l.
Kecapi
Bahan
utama: kayu Jelantung
Merupakan
alat musik dari Kapuas, Kalimantan Tengah.
m. Biola
Bahan
utama: kayu Dadap (Erathrina sp)
Merupakan
alat musik tradisional dari Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar