What's Your Number? Check This Out

Jumat, 18 Mei 2012

Tugas Biomimikri Ku (Ekologi)


EKOLOGI
BIOMIMIKRI, KOMBINASI CANTIK ANTARA KEMAMPUAN MAKHLUK HIDUP DENGAN TEKNOLOGI MODERN





 




Diana Putri Hapsari
M0410018



JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA






PENDAHULUAN

            Biomimikri atau dikenal juga sebagai biomimetika, adalah ilmu yang menempatkan obyek alam khususnya mahkluk hidup sebagai model perancangan dari proses, menirunya dan diaplikasikan pada teknologi modern. Biomimikri diperlukan untuk menyelesaikan masalah manusia dengan mengambil acuan dari kemampuan makhluk hidup tersebut. Dari adanya biomimikri, kita akan mendapatkan banyak pengetahuan yang bernilai positif. Dari pernyataan: ‘Alam adalah guru saya untuk bisnis dan desain, sebuah panutan cara hidup’, para ilmuwan sekarang mulai menyukai gagasan tersebut, sehingga hal ini mempercepat kajian mereka dengan menggunakan desain yang tak tertandingi dan tanpa cacat yang dimiliki oleh alam sebagai contoh acuannya.
Desain yang dihasilkan oleh para peneliti menyebabkan produktivitasnya maksimal dengan bahan baku dan energi yang paling sedikit, perawatan mandiri, ramah akan lingkungan, tanpa suara, menarik jika dilihat dari sisi keindahannya, kuat dan awet. Biomimikri juga dapat menyediakan metodologi desain dan teknik untuk mengoptimalkan produk rekayasa dan sistem. Adapun kegiatan lanjut dari biomimikri , yaitu biophilia yang merupakan studi tentang desain dan proses yang mengembangkan prinsip-prinsip biomimikri untuk produksi. Konsep ini menarik perhatian dalam bidang industri. Biomimikri juga mampu menciptakan siklus produk holistik hidup, mengurangi limbah, daur ulang, dan menghilangkan zat berbahaya dari produksi.





  


ISI

            Biomimikri atau Biomimetika merupakan ilmu yang menempatkan obyek alam khususnya mahkluk hidup sebagai model perancangan dari proses, menirunya dan diaplikasikan pada teknologi modern. Sejarah awal tercetusnya ilmu ini adalah adanya keinginan manusia untuk memecahkan masalahnya dengan selalu melihat ke alam agar mendapatkan inspirasi. Awalnya Leonardo da Vinci mencoba untuk menciptakan mesin terang, walaupun tidak berhasil. Sebenarnya Leonardo da Vinci merupakan seorang ahli anatomi burung. Kemudian Wright bersaudara berhasil membuat dan menerbangkan pesawat pertama pada tahun 1903 yang inspirasinya berasal dari pengamatannya pada burung merpati. Setelah itu seorang akademis Amerika yaitu Otto Schmitt menciptakan istilah Biomimetika untuk menggambarkan transformasi ide dari biologi ke teknologi. Istilah biomimikri kemudian muncul pada awal tahun 1982. Janine Benyus mempopulerkan istilah biomimikri ini pada tahun 1997 dalam bukunya ‘Inovasi Terinspirasi oleh Alam’. Di dalam bukunya, biomimikri diartikan sebagai  ilmu yang mempelajari model alam dan kemudian meniru atau mengambil inspirasi dari desain ini dan proses untuk memecahkan masalah manusia.
            Semua makhluk hidup memiliki banyak ciri dan sifat yang menakjubkan bagi manusia, terutama para ilmuwan. Maka dari itu para peneliti membuat kekaguman mereka terwujud dengan pembuatan  beragam teknologi dengan acuannya kemampuan pada makhluk hidup yang bertujuan untuk kemajuan manusia. Sekarang mereka sadar bahwa di alam lah rancangan-rancangan yang mereka perlukan untuk memecahkan masalah yang sulit mereka pecahkan selama periode yang cukup lama.
             Ada beberapa makhluk hidup yang digunakan sebagai acuan pengembangan teknologi, antara lain:
  1. Burung Seriti, yang mampu terbang dengan jumlah ribuan pada area yang sama tanpa adanaya tabrakan yang terjadi satu sama lain, kemudian ini dijadikan sebagi contoh mobil terbang masa depan.
  2. Rayap, di dalam sarang rayap mempunyai sistem pemanas ruangan dan pengatur udara yang sangat baik.
  3. Cicak, mampu melekat dengan baik, ini dapat digunakan untuk pembuatan perekat modern yang sedang dikembangkan.
  4. Ganggang, dimana jika ganggang tersebut bercampur dengan bermacam-macam zat kimia maka tubuh mereka akan bercahaya.
  5. Ikan dan katak di Kutub Utara, mampu membeku kemudian dapat hidup kembali karena dapat menjaga organ tubuhnya dari kerusakan akibat proses pembekuan.
  6. Bunglon dan gurita, dengan cepat mengubah pola dan warna kulit mereka untuk menyelaraskan diri dengan lingkungan sekitarnya.
  7. Lebah, penyu dan burung mampu menentukan arah perjalanan dan menemukan tujuan mereka tanpa menggunkan peta.
  8. Paus dan penguin, mampu menyelam di laut dengan sangat baik tanapa adanya bantuan dengan perangkat penyelam.
  9. Burung Kolibri, mampu melintasi teluk Mexico dengan menggunakan kurang dari 3 gram bahan bakar.
  10. Capung, dapat bermanuver melebihi helikopter tercanggih sekalipun.
  11. Kelelawar, mempunyai frekuensi yang tinggi sehingga lebih peka daripada sistem radar manusia.
  12. Pada permukaan bur, Velco terinpirasi untuk membuat kait kecil.
  13. Laba-laba, mampu membuat jaring sutra yang sekuat rompi anti peluru. Sehingga para insinyur dapat menggunakannya untuk membuat parasut, kabel jembatan gantung, ligamen buatan untuk obat-obatan dan keperluan lainnya.
  14. Kupu-kupu Morpho, mempunyai sifat reflektif yang digunakan sebagai modulasi interferometric yang dapat memantulkan cahaya  sehingga hanya warna yang diinginkan saja yang dapat terlihat dengan mata di setiap piksel layar.
Dalam bidang industri, biomimikri merupakan suatu realitas bisnis. Dengan menggunakan biomimikri dalam industri, itu akan dapat menghemat biaya, mengurangi produksi limbah dan toksisitas di dunia. Hasil desain yang diperoleh dari kemampuan makhluk hidup ini mempunyai segi positif, yaitu produktivitas maksimal dengan bahan baku dan energi yang paling sedikit, perawatan mandiri, ramah lingkungan, menarik dalam segi keindahan, kuat serta awet.
            Penjelasan lebih mengenai biomimikri dengan penggunaan contoh adalah tentang ikan khususnya yang berada di kutub utara dapat membeku seperti ikan lainnya, namun ikan tersebut tidak akan mati. Jadi setelah es mencair maka ikan tersebut akan hidup kembali. Padahal titik beku darah ikan adalah sekitar -0,9° C dan suhu di kutub utara sekitar -1,8° C. Diketahui bahwa di dalam darah ikan tersebut ditemukan protein pelindung dari kebekuan. Protein anti beku tersebut bekerja dengan sangat sempurna, jauh bila dibandingkan dengan mesin-mesin anti beku yang dibuat oleh manusia. Namun cara kerja protein belum ada yang bisa menjelaskan. Para peneliti dengan bantuan radiasi tertrahertz, gerakan kolektif dari molekul air dan protein dapat direkam. Maka ini dapat menunjukkan bahwa molekul air, yang biasanya melakukan tarian permanen dalam air cair dan terus-menerus memasukkan obligasi baru, akan lebih teratur dengan adanya protein ini. Salah satu ikan yang luar biasa di kutub utara adalah ikan Spoiler atau Dissostichus mawsoni, pada ikan ini terdapat protein yang diteliti dan mampu mencegah kristalisasi es.




  









PENUTUP

            Biomimikri adalah ilmu yang mampu menyelesaikan masalah manusia dengan penggunaan teknologi modern yang dirancang dengan acuan pada makhluk hidup. Biomimikri sangat berguna untuk bidang industri yang mana nanti akan menyebabkan segi positif. Segi positif yang dimaksud antara lain, produktivitas maksimal dengan bahan baku dan energi yang paling sedikit, perawatan mandiri, ramah lingkungan, menarik dalam segi keindahan, kuat, awet, dapat menghemat biaya, mengurangi produksi limbah dan toksisitas di dunia. Semua makhluk hidup memiliki ciri dan sifat yang menakjubkan sehingga dicetuskanlah biomimikri ini. Sekarang para ilmuwan pun sadar bahwa alam lah yang dapat memberikan pemecahan masalah yang sulit mereka pecahkan sejak lama.

Rabu, 02 Mei 2012

Eunhyuk at MV Opera

Hmmm.... he is so cool...
His fashion is so match to him, wuuuaaahhhhh....







Next J Fest

Japan festival selanjutnya akan diadain sama SMA 4 Surakarta 'Bunkasai'....
tapi masih bulan Juni, lamanyaaaaa....
ada lomba 'Design Chara' juga, tapi chara-nya kudu real hasil imajinasi kita... hmmmm
tantangan semakin bertambah, I WISH I CAN!!!!!


Selasa, 01 Mei 2012

Review Jurnal Penelitian Ku (Biostatistika)


Review Jurnal Penelitian

VARIETAS UNGGUL KEDELAI
UNTUK BAHAN BAKU INDUSTRI PANGAN














Diana Putri Hapsari
M0410018
Biostatistika






JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
 



Review Jurnal Penelitian
VARIETAS UNGGUL KEDELAI
UNTUK BAHAN BAKU INDUSTRI PANGAN

Variabel biostatistika: penyajian data, pemusatan data dan persebaran data

Analisis
Pada jurnal jurnal yang di review, membahas tentang ukuran biji kedelai dengan bobot tempe dan volume tempe, ukuran biji kedelai dan tingkat penerimaan sifat sensoris tempe, kadar protein dengan bobot dan kekerasan tahu, dan lain sebagainya. Di jurnal ini terdapat beberapa cara penyajian data dengan bentuk yang berbeda, yaitu dengan bentuk tabel dan grafik. Tabel yang terdapat pada jurnal ini bukan hanya 1 macam tabel saja namun ada sekitar 8 tabel yang berbeda. Tabel-tabel tersebut membahas tentang:
1.      “Ukuran biji (bobot 100 biji) dan komposisi kimia beberapa varietas/galur kedelai” = karena ada banyak tabel maka setiap tabel diberi nomor yang berbeda yang berada di kiri atas sejajar dengan judul tabel, hal ini sudah benar dalam penulisan tabel. Nomor tabel dari tabel “Ukuran biji (bobot 100 biji) dan komposisi kimia beberapa varietas/galur kedelai” adalah “Tabel 1.”. badan tabelnya sudah lengkap yang terdiri dari judul kolom, judul baris dan judul kompartemen dan sel. Dalam “Tabel 1.” ini pun terdapat catatan kaki yang bertujuan untuk memberi keterangan terhadap singkatan-singkatan yang tertulis. Sumber pengambilan tabel pun dicantumkan pada bagian bawah tabel.
2.      “Kualitas tempe dari varietas unggul kedelai dan kedelai impor”, terdapat nomor tabel (“Tabel 2.”), terdapat badan tabel yang lengkap, catatan kaki untuk menjelaskan singkatan maupun simbol yang ada, dan sumber tabel yang diperoleh.
3.      “Fraksi protein biji kedelai dari 10 varietas (persentase dihitung terhadap bobot kedelai)”, mempunyai nomor tabel (“Tabel 3.”), badan tabel cukup lengkap, sumber tabel, namun tidak terdapat catatan kaki karena tidak ada singkatan atau hal yang harus diberi keterangan lebih jelas.
4.      “Fraksi protein globulin 7S dan 11S dari 10 varietas kedelai”, mempunyai nomor tabel (“Tabel 4.”), badan tav\bel lengkap, tidak terdapat catatan kaki karena tidak terdapat singkatan yang perlu dijelaskan, terdapat sumber tabel diperoleh.
5.      “Rata-rata kadar protein, total padatan terlarut (TPT), dan rendemen susu kedelai pada tingkat kadar air 90% yang diolah dari beberapa varietas/galur kedelai”, mempunyai nomor tabel (“Tabel 5.”), badan tabel cukup lengkap, terdapat sumber tabel yang diambil, tidak terdapat catatan kaki karena tidak ada singkatan yang perlu penjelasan.
6.      “Rata-rata tingkat kesukaan terhadap warna, aroma, rasa, dan intensitas langu susu kedelai dari beberapa varietas/galur kedelai”, mempunyai nomor tabel (“Tabel 6.”), terdapat sumber tabel, tidak terdapat catatan kaki, dan badan tabel cukup lengkap.
7.      “Komposisi kimia biji dan kecap manis dari dua varietas kedelai”, mempunyai nomor tabel (“Tabel 7.”), terdapat sumber tabel, badan tabel lengkap, namun tidak terdapat catatan kaki.
8.      “Sifat fisik dan kimia biji delapan varietas/galur kedelai serta sifat kimia dan sensoris kecap manis yang dihasilkan dari 200 g biji”, mempunyai nomor tabel (“Tabel 8.”), badan tabel cukup lengkap, terdapat sumber tabel, dan terdapat catatan kaki yang menjelaskan tentang simbol tertentu.
Cara penyajian data pada jurnal ini adalah dengan menggunakan grafik. Tipe grafik yang dipakai yaitu grafik titik atau diagram pencar/scaterred diagram. Digunakan grafik titik karena untuk mendapatkan korelasi antara dua variabel. Di dalam jurnal ini juga terdapat banyak grafik yang ditemui, yaitu:
1.      Gambar 1. Hubungan antara ukuran biji kedelai dengan (a) bobot tempe dan (b) volume tempe yang dihasilkan dari enam varietas/galur kedelai (Antarlina et al. 2002).
2.      Gambar 2. Hubungan antara ukuran biji kedelai dan tingkat penerimaan sifat sensoris tempe dari lima varietas kedelai dengan skor 1 = jelek; 2 = sedang; dan 5 = baik. Skor masing-masing varietas yang diikuti huruf sama, tidak berbeda nyata pada uji BNT 5% (Antarlina et al. 2002).
3.      Gambar 3. Hubungan antara kadar protein biji dengan bobot dan kekerasan tahu dari 15 varietas/galur kedelai (Antarlina et al. 2002).
Dari ketiga grafik tersebut, Gambar 1. (grafik 1) dan Gambar 3. (grafik 3) terdapat korelasi pada setiap data yang terkumpul.  Pada grafik 1 terdapat 2 jenis grafik yang pertama tentang hubungan ukuran biji kedelai dengan bobot tempe (a), sedangkan yang kedua adalah hubungan antara ukuran biji kedelai dengan volume tempe (b). Korelasi yang terbentuk merupakan korelasi positif karena bentuk garis liniernya dari kiri bawah ke kanan atas. Namun terdapat kesalahan pada grafik 1 (a) dan (b) pada sumbu vertikal tidak tertera angka nol (0). Hal ini dapat menyebabkan dampak psikologi saat melihat grafik tersebut yang sebenarnya masih jauh dari titik nol namun karena tidak disertakan angka nol (0) maka titik tersebut seakan-akan hampir mendekati titik nol (0). Pada grafik 2 dan 3, sumbu horizontalnya tidak memiliki titik nol (0). Grafik 3 mempunyai korelasi antara dua variabel.
     Karena jumlah tabel dari jurnal ini sangat banyak, maka yang akan dianalisis adalah Tabel 3. yaitu tentang Fraksi protein biji kedelai dari 10 varietas (persentase dihitung terhadap bobot kedelai). Ukuran pemusatan data yang digunakan untuk tabel 3. ini dengan menggunakan rata-rata hitung, median dan modus. Rata-rata albumin yang diperoleh dari tabel 3. adalah sebesar 6,289 %, rata-rata globulin=  20,365 %, rata-rata prolamin=  0,187 %, rata-rata glutelin=  2,866 %. Median dari albumin=  5,8%, median dari globulin=  20,74%, median dari prolamin= 0,125%, median dari glutelin= 2,83%.  Modus sangat jarang ditemukan dalam tabel 3. karena tidak ada datum yang muncul 2 kali selain pada kolom prolamin, pada prolamin ditemukan bi modal atau ada 2 modus yaitu 0,12% dan 0,13%.
     ukuran penyebaran data dari tabel 3. Menggunakan rentang atau range. Rentang dari albumin= 3,38%, ini menyatakan bahwa data dari bagian albumin berkualitas baik. Rentang dari globulin=  8,27%, ini menyatakan bahwa data dari bagian globulin berkualitas baik. Rentang dari prolamin= 0,47%, ini menyatakan bahwa data dari bagian prolamin berkualitas tidak baik. Rentang dari glutelin= 1,7%, ini menyatakan bahwa data dari bagian glutelin berkualitas baik.


Go Go E.C.B.A!!!!

Project ECBA yang akan datang dan akan terlaksana adalah
Membuat jaket kebanggaan ECBA dengan design....