What's Your Number? Check This Out

Sabtu, 23 Juni 2012

Tugas Ku: Takdir dan Ikhtiar (Agama)


Nama               : Diana Putri Hapsari
NIM                : m0410018
Jurusan            : Biologi 2010

TAKDIR DAN IKHTIAR

            Semua perbuatan dan keberadaan semua yang ada di muka bumi ini telah di atur dengan baik oleh Allah SWT. Tidak ada satu pun yang luput dari kuasa Allah SWT. Meskipun semuanya telah ditakdirkan, namun amalan yang kita perbuat dapat menentukan arah takdir kita yang sesungguhnya dan takdir tersebut adalah takdir yang dapat diubah dengan usaha atau ikhtiar manusia.
            Terdapat beberapa ayat al-quran yang menyebutkan atau menyinggung tentang takdir maupun ikhtiar, antara lain yaitu:
Ø  Wallahu khalaqakum wa maa ta'maluun (QS Ashshaaffat [37]: 96).
Ø  "Berbuatlah (dan bergeraklah). Karena Allah, rasul, dan orang-orang beriman akan menjadi saksi atas perbuatan kita." (QS Attaubah [9]: 105).
Ø  Dan, Allah tidak akan menyia-nyiakan apa pun yang telah kita lakukan, kecuali selalu ada nilai di hadapan-Nya (QS Ali Imran [3]: 191).
Ø  "Dan, mereka yang bersungguh-sungguh berbuat di jalan Allah, maka pasti Kami akan tunjukkan jalan-jalan (kebaikan)" (QS al-Ankabut [29]: 69).
Ø  “… Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." (Q.S. Ar-Ra’du 13: 11).
Ø  “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh maka pahalanya untuk dirinya sendiri dan barangsiapa yang berbuat jahat maka dosanya atas dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-hamba-Nya.” (Q.S. Fushshilat 41: 46).
Ø  “… Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (Q.S. Al Baqarah 2: 216).
Amanah yang bersumber dari kehendak Allah SWT, akan terwujud kecuali kita mau merubahnya sendiri. Amanah yang kita tentukan sendiri pasti akan merubah awal takdir kita. Kita beramanah yang baik pasti akan menghasilkan takdir yang baik pula, sedangkan amanah yang kita lakukan buruk maka takdir yang buruklah yang telah menunggu kita. Namu setiap perbuatan yang buruk dapat ditolerir oleh Allah SWT jika kita mau berubah ke arah amanah yang baik tersebut.
Takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT dapat kita rubah, atau saat kita sekarang selalu membuat onar atau pun keburukan kita pasti ditolerir oleh Allah SWT untuk berubah sikapnya menjadi yang ke lebih baik. Sehingga kita pun dapat memetik hasil yang baik dari amanah yang telah kita lakukan tersebut. Dan sebenarnya semua yang diciptakan oleh Allah SWT pasti memiliki tujuan maupun manfaat yang baik. Sampai pada suatu titik, manusia masih dapat diperbolehkan, yaitu saat seorang tentara akan terjun menggunakan dari atas pesawat yang berada di udara, setelah dia meloncat itulah takdir akan ditentukan atas ikhtiar yang tentara tersebut lakukan, misalnya menggunakan parasut dengan prosedur yang baik, namun dapat pula tentara tersebut lupa untuk mengecek kembali parasut yang akan ia gunakan, padahal parasut tersebut ada suatu kecacatan. Nah saat titik inilah takdir Allah SWT akan berlangsung, jika tentara tersebut meninggal ataupun selamat sampai menapak tanah itu semua merupakan pilihan takdir dari manusia.
Contohnya lagi manusia telah diberikan warna kulit yang berbeda dan kita tak dapat merubahnya, namun manusia dapat membersihkannnya ataupun mengotorinya. Jadi menurut saya takdir pasti telah ditentukan namun takdir tersebut ada beberapa pilihan, dan jika salah satu pilihan kita ambil maka kita telah menciptakan takdir kita sendiri.
Siap menerima hasil apa pun setelah kita berdoa dan berikhtiar dengan sungguh-sungguh. Inilah yang disebut percaya kepada takdir Allah yang baik ataupun yang buruk. Percaya kepada takdir akan melahirkan jiwa syukur saat kita sukses dan akan bersabar saat kita mengalami kegagalan. Itulah hubungan antara doa, ikhtiar, dan percaya kepada takdir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar