Nama :
Diana Putri Hapsari
NIM :
m0410018
Jurusan :
Biologi 2010
TAKDIR DAN IKHTIAR
Semua perbuatan dan keberadaan semua
yang ada di muka bumi ini telah di atur dengan baik oleh Allah SWT. Tidak ada
satu pun yang luput dari kuasa Allah SWT. Meskipun semuanya telah ditakdirkan,
namun amalan yang kita perbuat dapat menentukan arah takdir kita yang
sesungguhnya dan takdir tersebut adalah takdir yang dapat diubah dengan usaha
atau ikhtiar manusia.
Terdapat beberapa ayat al-quran yang
menyebutkan atau menyinggung tentang takdir maupun ikhtiar, antara lain yaitu:
Ø
Wallahu khalaqakum wa maa ta'maluun (QS
Ashshaaffat [37]: 96).
Ø "Berbuatlah (dan
bergeraklah). Karena Allah, rasul, dan orang-orang beriman akan menjadi saksi
atas perbuatan kita." (QS Attaubah [9]: 105).
Ø Dan, Allah tidak akan
menyia-nyiakan apa pun yang telah kita lakukan, kecuali selalu ada nilai di
hadapan-Nya (QS Ali Imran [3]: 191).
Ø "Dan, mereka
yang bersungguh-sungguh berbuat di jalan Allah, maka pasti Kami akan tunjukkan
jalan-jalan (kebaikan)" (QS al-Ankabut [29]: 69).
Ø “… Sesungguhnya Allah
tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada
pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada
pelindung bagi mereka selain Dia." (Q.S. Ar-Ra’du 13: 11).
Ø “Barangsiapa yang
mengerjakan amal saleh maka pahalanya untuk dirinya sendiri dan barangsiapa
yang berbuat jahat maka dosanya atas dirinya sendiri; dan sekali-kali tidaklah
Tuhanmu menganiaya hamba-hamba-Nya.” (Q.S. Fushshilat 41: 46).
Ø “… Boleh jadi kamu
membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai
sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak
mengetahui.” (Q.S. Al Baqarah 2: 216).
Amanah yang bersumber dari kehendak Allah SWT, akan terwujud kecuali kita
mau merubahnya sendiri. Amanah yang kita tentukan sendiri pasti akan merubah
awal takdir kita. Kita beramanah yang baik pasti akan menghasilkan takdir yang
baik pula, sedangkan amanah yang kita lakukan buruk maka takdir yang buruklah
yang telah menunggu kita. Namu setiap perbuatan yang buruk dapat ditolerir oleh
Allah SWT jika kita mau berubah ke arah amanah yang baik tersebut.
Takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT dapat kita rubah, atau saat
kita sekarang selalu membuat onar atau pun keburukan kita pasti ditolerir oleh
Allah SWT untuk berubah sikapnya menjadi yang ke lebih baik. Sehingga kita pun
dapat memetik hasil yang baik dari amanah yang telah kita lakukan tersebut. Dan
sebenarnya semua yang diciptakan oleh Allah SWT pasti memiliki tujuan maupun
manfaat yang baik. Sampai pada suatu titik, manusia masih dapat diperbolehkan,
yaitu saat seorang tentara akan terjun menggunakan dari atas pesawat yang
berada di udara, setelah dia meloncat itulah takdir akan ditentukan atas
ikhtiar yang tentara tersebut lakukan, misalnya menggunakan parasut dengan
prosedur yang baik, namun dapat pula tentara tersebut lupa untuk mengecek
kembali parasut yang akan ia gunakan, padahal parasut tersebut ada suatu
kecacatan. Nah saat titik inilah takdir Allah SWT akan berlangsung, jika
tentara tersebut meninggal ataupun selamat sampai menapak tanah itu semua
merupakan pilihan takdir dari manusia.
Contohnya lagi manusia telah diberikan warna kulit yang berbeda dan kita
tak dapat merubahnya, namun manusia dapat membersihkannnya ataupun
mengotorinya. Jadi menurut saya takdir pasti telah ditentukan namun takdir
tersebut ada beberapa pilihan, dan jika salah satu pilihan kita ambil maka kita
telah menciptakan takdir kita sendiri.
Siap menerima hasil apa pun
setelah kita berdoa dan berikhtiar dengan sungguh-sungguh. Inilah yang disebut percaya
kepada takdir Allah
yang baik ataupun yang buruk. Percaya kepada takdir akan melahirkan jiwa syukur saat kita sukses
dan akan bersabar saat
kita mengalami kegagalan. Itulah hubungan antara doa, ikhtiar,
dan percaya kepada takdir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar