What's Your Number? Check This Out

Senin, 25 Juni 2012

Tugas Ku: Makalah Salvinia natans (Taksonomi Tumbuhan)


MAKALAH
Salvinia natans
TAKSONOMI TUMBUHAN

 








Oleh:
Diana Putri Hapsari
M0410018





JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011




BAB I
PENDAHULUAN

            Salvinia natans umumnya dikenal pakis yang dapat hidup tahunan yang mengambang di air yang sepintas mirip dengan lumut. Salvinia, merupakan sebuah genus dalam Famili Salviniaceae , pakis yang mengambang ini diberi nama dari Antonio Maria Salvini yang merupakan seorang ilmuwan dari Italia pada abad ke-17 untuk memberikan suatu penghormatan kepadanya. Genus ini diterbitkan oleh Séguier , di Pl. Veron.  3: 52, 1754. Salvinia natans merupakan tanaman yang heterosporous, yang memproduksi spora dengan ukuran dan bentuk yang berbeda. Bentuk dari Salvinia natans bagian sisi atas daunnya mengambang, bagian yang muncul menghadap sumbu batang yang merupakan morfologi abaksial. Daunnya berkarang, jadi dalam 1 ruas terdapat 3 daun sekaligus. 2 daun merupakan daun yang dapat dilihat mengambang yang berfungsi untuk mengambang, sedangkan 1 daun terakhir tenggelam ke dalam air. Tidak mempunyai akar, namun daun yang tenggelam itulah yeng menggantikan fungsi akar dengan dilengkapi adanya seperti rambut-rambut tersebut. Daun yang terendam dikelilingi oleh membran indusia basifixed (sporokarp). Sporokarp terdiri dari 2 jenis, megasporangia yang jumlahnya sedikit dan mikrospora dengan jumlah yang banyak.  Megagametofit dan mikrogametofit menonjol melalui dinding sporangium. Megagametofit mengambang di permukaan air dengan arkegonia mengarahkan ke bawah, mikrogametofit di dinding sporangium. Mikrogametofit kecil mirip rambut yang tumbuh, yang dikenal sebagai folikel mikrogametikal, belum diketahui memiliki fungsi produktif, dan saat ini masih menjadi misteri biologis. (Anonim1, 2009)
Gambaran secara umun dari Salvinia natans ini adalah sebuah kompleks yang terkait erat dengan pakis air abadi yang mengambang yang sulit untuk membedakan satu genus dari Salvinia. Sering ditanam sebagai tanaman hias air, namun telah lolos budidaya dan menjadi berbahaya di berbagai daerah di seluruh dunia. Tergantung pada kondisi lingkungan, tanaman menunjukkan berbagai bentuk pertumbuhan, dari bentuk menyerang primer dengan daun flat kecil dengan bentuk tersier atau tikar yang besar, banyak, daun dilipat. Dalam kondisi yang menguntungkan tanaman dapat membentuk tikar padat lebih dari ½ m (2 kaki) tebal. Mats dapat membatasi kegiatan rekreasi di danau dan air, meningkatkan banjir dan stagnasi, menggusur tanaman asli dan hewan, dan kualitas air menurun. Di mana itu bisa dikelola dengan hati-hati, Salvinia telah digunakan untuk menghilangkan kelebihan gizi dan polutan lainnya dari air. Diperkenalkan pertama kali dari daerah tropis Amerika Selatan. Salah satu dari genus Salvinia, yaitu Salvinia weevil (Cyrtobagus salvinae) telah berhasil digunakan sebagai agen biokontrol di Afrika dan Australia. Weevil telah memperkenalkan tanaman ini ke Amerika Serikat Selatan. (Anonim3,2008)
Bentuk tanaman dewasa: Batangnya horisontal tepat di bawah permukaan air, kadang-kadang bercabang. Daun 3-whorled, dengan 2 mengambang, 1 terendam. Mengambang di atas permukaan air dan permukaan daun tertutup bulu kedap air berukuran sekitar 2-4 mm yang menyimpang menjadi 4 cabang di dekat bagian atas. Daun mengambang dari bentuk utama yang datar, bentuk oval dengan sedikit basa lobed untuk obovate dengan basis berbentuk baji berukuran sekitar 8-15 mm. Daun mengambang dari bentuk tersier yang padat banyak, 2-lobed di ujung lebarnya sekitar 25-60 mm ketika dilipat, biasanya lebih luas daripada yang lama. Daun mengambang dari bentuk sekunder adalah menengah ke bentuk primer dan tersier. Daun terendam adalah akar-seperti, keputihan, halus membedah beberapa menjadi filamen sampai 2 cm dengan rambut seperti proyeksi di sepanjang panjang. Kemungkinan fungsi dari daun yang tenggelam adalah sebagai pelindung sporokarp dan stabilisator untuk mencegah atau mengurangi kemungkinannya terbawa arus air. (Anonim4,2011)






BAB II
PEMBAHASAN

A.    Taksonomi Salvinia natans
Hierarki klasifikasi dari Salvinia natans adalah
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Pteridophyta
Class                : Pteridopsida
Ordo                : Salviniales
Famili              : Salviniaceae
Genus              : Salvinia
Spesies            : Salvinia natans (Anonim1,2009)

Spesies-spesie lain yang merupakan genus yang sama dengan Salvinia natans antara lain Salvinia auriculata, Salvinia biloba, Salvinia cucullata, Salvinia cyathiformis, Salvinia hastate, Salvinia herzogii, Salvinia minima, Salvinia molesta, Salvinia natans, Salvinia nymphellula, Salvinia oblongifolia, Salvinia radula, Salvinia rotundifolia, Salvinia spruce. (Anonim3,2008)

B.     Morfologi Salvinia natans
Tinggi                   : 1 cm - 3 cm
 Lebar                   : 5 cm - 10 cm
 Suhu                    : 12-30 ° C
 pH                       :  5,5-8 
 Jenis                    : Fern atau Paku
 Zona                    : 10 sampai 11
 Rentang asli        : Eropa Selatan, Afrika Utara, Asia
 Penyebaran          : 0,25-1 kaki
 Bunga                  : tidak berbunga
 Penyinaran          : teduh
 Habitat                : Basah
 Pemeliharaan       : Menengah
 Penggunaan        : Taman Hujan, Cocok sebagai Tahunan, Tanaman Air (Anonim5, 2006)

Bentuk daunnya kecil, mengambang di air dengan batang merayap yang disebut stolon, bercabang, rambut bantalan tetapi tidak ada akar yang sesungguhnya.  Daun di ruas berjumlah 3, dengan 2 daun hijau, sessile atau pendek-petioled, datar, dan mengambang. 1 daun halus tenggelam, petiolate, seperti akar, dan independen.  Terendam daun bantalan sori yang dikelilingi oleh membran indusia basifixed (sporokarp). Sporokarp terdiri dari 2 jenis, baik bantalan megasporangia yang sedikit jumlahnya (10 ca.), masing-masing dengan megaspora tunggal dan  mikrosporangia, masing-masing dengan 64 mikrospora. Spora dari 2 jenis itu bentuknya bulat.  Megagametofit dan mikrogametofit menonjol melalui dinding sporangium. Megagametophytes mengambang di permukaan air dengan arkegonia diarahkan ke bawah. Mikrogametofit tetap terdapat di dinding sporangium.  Mikrogametofit kecil mirip rambut, yang dikenal sebagai folikel mikrogametikal, belum diketahui memiliki fungsi produktif. (Anonim6, 2007)
Setiap S. natans memiliki dua nikel daun yang berbaring secara datar menghadap permukaan air, dan daun ketiga selalu terendam dan berfungsi sebagai akar.  Flotasi ini dimungkinkan oleh kantung udara di dalam daun.  Kutikula papila berfugsi agar daun tidak cepat basah jadi tidak mudah busuk, kutikula papila terdapat pada permukaan daun. (Anonim2,2009)

C.     Perkembangan Megasporangium dan Mikrosporangium
  1. Megasporangium
Di dalam megasporangium mula-mula terdapat 8 sel induk spora, kemudian membentuk 32 megaspora, namun dari semua jumlah tersebut hanya ada satu yang eksis. Selama perkembangan megaspora plasma sel melepaskan diri dari sel tapetum dan dari spora-spora lain yang telah mengalami degenerasi, sehingga terbentuk jaringan terdiri dari banyak rongga-rongga yang dinamakan perisporium atau episporium. Jaringan perisporium di ujung spora lebih tebal. Pada bagian ujung terdapat celah yang berhubungan dengan ruangan bercabang 3. (Suratman, 2011)
  1. Mikrosporangium
Di dalam mikrosporangium terdapat 16 sel induk spora, sehingga akan terbentuk 64 spora yang semuanya akan masak. Pada saat itu, plasma sel mengental dan membentuk masa bulat yang disebut masula. (Suratman, 2011)

D.    Perkembangan Gametofit
Mikrospora berkecambah menumbuhkan mikro-protalium (mikrogametofit) berbentuk buluh pendek, terdiri dari beberapa sel dan mempunyai 2 anteridium yang masing-masing menghasil;kan 4 spermatozoid. Gametofit ini sangat sederhana dan berkembang di dalam sporangium. Dinding sporangium tidak membuka, tetapi di suatu tempat ditembus oleh mikroprotalium sehingga spermatozoid dapat bergerak bebas. Sedangkan makrospora tetap di selubungi sporangium, keduanya terlepas dari tumbuhan induk dan berenang pada permukaan air. Makrospora berkecambah membentukmakroprotalium pada ujungnya. Makroprotalium memiliki beberapa arkegonium, tetapi hanya salah satu telur yang dibuahi dalam arkegonium dan mampu berkembang menjadi embrio. (Suratman, 2011)

E.     Kegunaan Salvinia natans
      S. Natans menutupi bagian permukaan air sehingga ini sangat membantu untuk ikan air tawar dalam menyediakan tempat persembunyian yang aman untuk berkembang biak. Salvinia natans dapat mencakup seluruh kolam atau danau tanpa kompetisi ekologi dan makanan spesies tanaman lainnya.  S. natans umumnya digunakan dalam akuarium sebagai tanaman hias mengambang. Salvinia telah digunakan untuk menghilangkan kelebihan gizi dan polutan lainnya dari air. (Anonim5, 2006)

F.      Dampak Nigatif dari Salvinia natans
 Tumbuhan ini dapat mengganggu fotosintesis tanaman bawah air dan megganggu pertumbuhan dari alga yang terdapat dalam kolam tersebut. Mats dapat membatasi kegiatan rekreasi di danau dan air, meningkatkan banjir dan stagnasi, menggusur tanaman asli dan hewan, dan kualitas air menurun. (Anonim5,2006)

G.    Distribusi Salvinia natans
Distribusi asli dari S. natens adalah Afrika untuk Aljazair , Mesir , Libya , Maroko , dan Tunisia , di Asia untuk Afghanistan , Azerbaijan , Cina (di provinsi-provinsi Monggol , Ningxia , Qinghai , Shaanxi , Shandong , Shanghai , Shanxi , Sichuan , Tianjin , Xinjiang , Xizang , Yunnan , dan Zhejiang ), Siprus , India (di Jammu dan Kashmir ), Indonesia (di Jawa ), Iran , Irak , Israel , jordan , Kazakhstan , Lebanon , barat laut Pakistan , di Federasi Rusia (dalam Ciscaucasia dan Siberia Barat , Amur dan Primorye ), Jepang (di Honshu , barat Kyushu , dan Shikoku prefektur), Korea , Arab Saudi , Suriah , Taiwan , Thailand , Turki , Uzbekistan , dan di Eropa untuk Belarus , Belgia , Bulgaria , negara-negara dalam  Eropa bagian selatan dari Federasi Rusia, Spanyol , Ukraina , dan negara-negara dalam bekas Yugoslavia . (Anonim1, 2009)





BAB III
PENUTUP

Kesimpulan:

1.        Salvinia natans merupakan salah satu kelas Pterophyta atau paku yang mengambang di permukaan air atau hidup di aquatik.
2.        Habitus Salvinia natans adalah mengambang di permukaan air dengan menggunakan 2 daun yang mengambang dan 1 daun tenggelam yang berfungsi seperti akar dan melindungi sporokarp, tingginya sekitar 1-3 cm, lebar 5-10 cm, tidak berbunga, daun langsung menempel pada batang atau yang disebut stolon pada tanaman ini .
3.        Manfaat dari Salvinia natans antara lain menyediakan tempat ikan air tawar untuk persembunyian sehingga aman untuk perkembang biakan, digunakan sebagai tanaman hias pada aquarium, dan untuk menghilangkan kelebihan gizi dan polutann lainnya dari air.
4.        Dampak negatif dari Salvinia natans antara lain dapat mengganggu fotosintesis tanaman bawah air dan alga, membatasi kegiatan rekreasi di kolam, meningkatkan banjir, meningkatkan stagnasi, menggusur tanaman asli dan hewan serta menurunnya kualitas air.




DAFTAR PUSTAKA

Suratman. 2011. Petunjuk Praktikum Taksonomi Tumbuhan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNS: Surakarta
Anonim1. 2009. http://en.wikipedia.org/  [6 November 2011]
Anonim2. 2009. http://www.tropica.com/  [6 November 2011]
Anonim3. 2008.http://www.birstall.co.uk/  [6 November 2011]
Anonim4 . 2011. http://www.hear.org/  [6 November 2011]
Anonim5. 2006.http://www.cdfa.ca.gov/  [6 November 2011]
Anonim6. 2007.http://www.plantedtanks.co.uk/  [6 November 2011]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar