MAKALAH
Salvinia natans
TAKSONOMI TUMBUHAN
Oleh:
Diana Putri Hapsari
M0410018
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
BAB I
PENDAHULUAN
Salvinia natans umumnya dikenal pakis yang
dapat hidup tahunan yang mengambang di air yang sepintas mirip
dengan lumut. Salvinia, merupakan sebuah genus dalam Famili Salviniaceae , pakis yang mengambang
ini diberi nama dari Antonio Maria Salvini yang merupakan seorang ilmuwan dari
Italia pada abad ke-17 untuk memberikan suatu penghormatan kepadanya. Genus ini diterbitkan oleh Séguier , di Pl. Veron. 3: 52, 1754. Salvinia natans
merupakan tanaman yang heterosporous, yang memproduksi spora dengan ukuran dan
bentuk yang berbeda. Bentuk dari Salvinia natans bagian sisi atas daunnya mengambang, bagian yang muncul menghadap sumbu
batang yang merupakan morfologi abaksial. Daunnya berkarang, jadi dalam 1 ruas
terdapat 3 daun sekaligus. 2 daun merupakan daun yang dapat dilihat mengambang
yang berfungsi untuk mengambang, sedangkan 1 daun terakhir tenggelam ke dalam
air. Tidak mempunyai akar, namun daun yang tenggelam itulah yeng menggantikan
fungsi akar dengan dilengkapi adanya seperti rambut-rambut tersebut. Daun yang terendam dikelilingi
oleh membran indusia basifixed (sporokarp). Sporokarp terdiri dari 2 jenis, megasporangia yang jumlahnya sedikit dan mikrospora dengan jumlah yang banyak. Megagametofit dan mikrogametofit menonjol melalui dinding sporangium. Megagametofit mengambang di permukaan air dengan arkegonia mengarahkan ke bawah, mikrogametofit di dinding sporangium. Mikrogametofit kecil
mirip rambut yang tumbuh, yang dikenal sebagai folikel mikrogametikal, belum diketahui memiliki
fungsi produktif, dan saat ini masih
menjadi misteri biologis. (Anonim1, 2009)
Gambaran
secara umun dari Salvinia natans ini adalah sebuah kompleks yang terkait
erat dengan pakis air abadi yang mengambang yang sulit untuk membedakan satu
genus dari Salvinia. Sering ditanam sebagai tanaman hias air, namun
telah lolos budidaya dan menjadi berbahaya di berbagai daerah di seluruh dunia.
Tergantung pada kondisi lingkungan, tanaman menunjukkan
berbagai bentuk pertumbuhan, dari bentuk menyerang primer dengan daun flat
kecil dengan bentuk tersier atau tikar yang besar, banyak, daun dilipat. Dalam kondisi yang
menguntungkan tanaman dapat membentuk tikar padat lebih dari ½ m (2 kaki)
tebal. Mats dapat membatasi kegiatan rekreasi di danau dan air, meningkatkan
banjir dan stagnasi, menggusur tanaman asli dan hewan, dan kualitas air
menurun. Di mana itu bisa dikelola dengan hati-hati, Salvinia telah
digunakan untuk menghilangkan kelebihan gizi dan polutan lainnya dari air.
Diperkenalkan pertama kali dari daerah tropis Amerika Selatan. Salah
satu dari genus Salvinia, yaitu Salvinia weevil (Cyrtobagus salvinae) telah berhasil digunakan sebagai agen
biokontrol di Afrika dan Australia. Weevil telah memperkenalkan tanaman ini ke Amerika Serikat Selatan. (Anonim3,2008)
Bentuk
tanaman dewasa: Batangnya horisontal tepat di bawah permukaan air,
kadang-kadang bercabang. Daun 3-whorled, dengan 2 mengambang, 1 terendam.
Mengambang di
atas permukaan air dan permukaan daun tertutup bulu kedap air berukuran sekitar 2-4 mm yang menyimpang menjadi 4
cabang di dekat bagian atas. Daun mengambang dari bentuk utama yang datar, bentuk oval dengan sedikit
basa lobed untuk obovate dengan basis berbentuk baji berukuran sekitar 8-15
mm. Daun mengambang dari bentuk tersier yang padat banyak, 2-lobed di ujung lebarnya sekitar 25-60 mm
ketika dilipat, biasanya lebih luas daripada yang lama. Daun mengambang dari
bentuk sekunder adalah menengah ke bentuk primer dan tersier. Daun terendam
adalah akar-seperti, keputihan, halus membedah beberapa menjadi filamen sampai
2 cm dengan rambut seperti proyeksi di sepanjang panjang. Kemungkinan fungsi dari daun yang tenggelam
adalah sebagai pelindung sporokarp dan stabilisator untuk mencegah atau
mengurangi kemungkinannya terbawa arus air. (Anonim4,2011)
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Taksonomi Salvinia natans
Hierarki klasifikasi dari Salvinia natans adalah
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Class : Pteridopsida
Ordo : Salviniales
Famili : Salviniaceae
Genus : Salvinia
Spesies : Salvinia
natans (Anonim1,2009)
Spesies-spesie lain yang merupakan genus yang sama dengan Salvinia
natans antara lain Salvinia auriculata, Salvinia biloba, Salvinia cucullata, Salvinia cyathiformis, Salvinia hastate, Salvinia herzogii, Salvinia minima, Salvinia molesta, Salvinia natans, Salvinia nymphellula, Salvinia oblongifolia, Salvinia radula, Salvinia rotundifolia, Salvinia spruce. (Anonim3,2008)
B.
Morfologi Salvinia natans
Tinggi : 1 cm - 3
cm
Lebar : 5 cm - 10 cm
Suhu : 12-30 ° C
pH : 5,5-8
Jenis : Fern atau Paku
Zona : 10 sampai 11
Rentang asli :
Eropa Selatan, Afrika Utara, Asia
Penyebaran :
0,25-1 kaki
Bunga : tidak berbunga
Penyinaran
: teduh
Habitat : Basah
Pemeliharaan :
Menengah
Penggunaan : Taman Hujan,
Cocok sebagai Tahunan, Tanaman Air (Anonim5,
2006)
Bentuk daunnya kecil, mengambang di air dengan batang
merayap yang disebut stolon, bercabang, rambut bantalan tetapi tidak ada akar yang sesungguhnya. Daun di ruas berjumlah 3, dengan 2 daun hijau, sessile atau
pendek-petioled, datar, dan mengambang. 1 daun halus tenggelam, petiolate, seperti akar, dan
independen. Terendam daun bantalan sori
yang dikelilingi oleh membran indusia basifixed (sporokarp). Sporokarp terdiri dari 2 jenis, baik bantalan megasporangia yang sedikit jumlahnya
(10 ca.), masing-masing dengan megaspora tunggal dan mikrosporangia,
masing-masing dengan 64 mikrospora. Spora dari 2 jenis itu
bentuknya bulat.
Megagametofit dan mikrogametofit menonjol melalui dinding sporangium. Megagametophytes
mengambang di permukaan air dengan arkegonia diarahkan ke bawah. Mikrogametofit tetap terdapat di dinding sporangium. Mikrogametofit kecil mirip rambut, yang dikenal sebagai folikel mikrogametikal, belum diketahui memiliki
fungsi produktif. (Anonim6,
2007)
Setiap S.
natans memiliki dua nikel daun yang
berbaring
secara datar menghadap permukaan air, dan daun ketiga selalu terendam
dan berfungsi sebagai akar. Flotasi ini dimungkinkan
oleh kantung udara di dalam daun.
Kutikula papila berfugsi agar
daun tidak cepat basah jadi tidak mudah busuk, kutikula papila terdapat pada
permukaan daun. (Anonim2,2009)
C.
Perkembangan Megasporangium dan Mikrosporangium
- Megasporangium
Di dalam
megasporangium mula-mula terdapat 8 sel induk spora, kemudian membentuk 32
megaspora, namun dari semua jumlah tersebut hanya ada satu yang eksis. Selama
perkembangan megaspora plasma sel melepaskan diri dari sel tapetum dan dari
spora-spora lain yang telah mengalami degenerasi, sehingga terbentuk jaringan
terdiri dari banyak rongga-rongga yang dinamakan perisporium atau episporium.
Jaringan perisporium di ujung spora lebih tebal. Pada bagian ujung terdapat
celah yang berhubungan dengan ruangan bercabang 3. (Suratman, 2011)
- Mikrosporangium
Di dalam
mikrosporangium terdapat 16 sel induk spora, sehingga akan terbentuk 64 spora
yang semuanya akan masak. Pada saat itu, plasma sel mengental dan membentuk
masa bulat yang disebut masula. (Suratman, 2011)
D.
Perkembangan Gametofit
Mikrospora
berkecambah menumbuhkan mikro-protalium (mikrogametofit) berbentuk buluh
pendek, terdiri dari beberapa sel dan mempunyai 2 anteridium yang masing-masing
menghasil;kan 4 spermatozoid. Gametofit ini sangat sederhana dan berkembang di
dalam sporangium. Dinding sporangium tidak membuka, tetapi di suatu tempat
ditembus oleh mikroprotalium sehingga spermatozoid dapat bergerak bebas. Sedangkan
makrospora tetap di selubungi sporangium, keduanya terlepas dari tumbuhan induk
dan berenang pada permukaan air. Makrospora berkecambah membentukmakroprotalium
pada ujungnya. Makroprotalium memiliki beberapa arkegonium, tetapi hanya salah
satu telur yang dibuahi dalam arkegonium dan mampu berkembang menjadi embrio.
(Suratman, 2011)
E.
Kegunaan Salvinia natans
S.
Natans menutupi bagian permukaan
air sehingga ini sangat membantu untuk ikan air tawar dalam menyediakan tempat
persembunyian yang aman untuk berkembang biak. Salvinia natans dapat mencakup seluruh kolam atau danau tanpa kompetisi ekologi dan makanan spesies
tanaman lainnya. S. natans
umumnya digunakan dalam akuarium sebagai tanaman hias mengambang. Salvinia telah digunakan untuk menghilangkan kelebihan gizi dan polutan
lainnya dari air. (Anonim5,
2006)
F.
Dampak Nigatif dari Salvinia natans
Tumbuhan ini dapat mengganggu fotosintesis tanaman bawah air dan megganggu pertumbuhan dari alga yang terdapat
dalam kolam tersebut. Mats dapat membatasi
kegiatan rekreasi di danau dan air, meningkatkan banjir dan stagnasi, menggusur
tanaman asli dan hewan, dan kualitas air menurun. (Anonim5,2006)
G.
Distribusi Salvinia natans
Distribusi asli dari S. natens adalah Afrika untuk Aljazair , Mesir
, Libya , Maroko , dan Tunisia , di Asia untuk Afghanistan , Azerbaijan , Cina
(di provinsi-provinsi Monggol , Ningxia , Qinghai , Shaanxi , Shandong ,
Shanghai , Shanxi , Sichuan , Tianjin , Xinjiang , Xizang , Yunnan , dan
Zhejiang ), Siprus , India (di Jammu dan Kashmir ), Indonesia (di Jawa ), Iran
, Irak , Israel , jordan , Kazakhstan , Lebanon , barat laut Pakistan , di
Federasi Rusia (dalam Ciscaucasia dan Siberia Barat , Amur dan Primorye ),
Jepang (di Honshu , barat Kyushu , dan Shikoku prefektur), Korea , Arab Saudi ,
Suriah , Taiwan , Thailand , Turki , Uzbekistan , dan di Eropa untuk Belarus ,
Belgia , Bulgaria , negara-negara dalam
Eropa bagian selatan dari Federasi Rusia, Spanyol , Ukraina , dan
negara-negara dalam bekas Yugoslavia . (Anonim1, 2009)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:
1.
Salvinia natans merupakan
salah satu kelas Pterophyta atau paku yang mengambang di permukaan air atau
hidup di aquatik.
2.
Habitus Salvinia natans adalah mengambang di permukaan air dengan
menggunakan 2 daun yang mengambang dan 1 daun tenggelam yang berfungsi seperti
akar dan melindungi sporokarp, tingginya sekitar 1-3 cm, lebar 5-10 cm, tidak
berbunga, daun langsung menempel pada batang atau yang disebut stolon pada
tanaman ini .
3.
Manfaat dari Salvinia natans antara lain menyediakan tempat ikan air
tawar untuk persembunyian sehingga aman untuk perkembang biakan, digunakan
sebagai tanaman hias pada aquarium, dan untuk menghilangkan kelebihan gizi dan
polutann lainnya dari air.
4.
Dampak negatif dari Salvinia natans antara lain dapat mengganggu
fotosintesis tanaman bawah air dan alga, membatasi kegiatan rekreasi di kolam,
meningkatkan banjir, meningkatkan stagnasi, menggusur tanaman asli dan hewan
serta menurunnya kualitas air.
DAFTAR
PUSTAKA
Suratman. 2011. Petunjuk Praktikum Taksonomi
Tumbuhan. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNS: Surakarta
Anonim1. 2009. http://en.wikipedia.org/ [6 November 2011]
Anonim2. 2009. http://www.tropica.com/ [6 November 2011]
Anonim3. 2008.http://www.birstall.co.uk/ [6 November 2011]
Anonim4 . 2011. http://www.hear.org/
[6 November 2011]
Anonim5. 2006.http://www.cdfa.ca.gov/ [6 November 2011]
Anonim6. 2007.http://www.plantedtanks.co.uk/ [6 November 2011]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar