MAKALAH
EKOMORFOLOGI HEWAN
JERAPAH (Giraffa camelopardali)
HEWAN TERTINGGI DI DARATAN
Disusun Oleh:
Diana Putri Hapsari
M0410018
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
Jerapah (Giraffa
camelopardalis) atau zarafah adalah mamalia berkuku genap endemik Afrika dan merupakan spesies hewan tertinggi yang hidup di darat. Jerapah jantan dapat mencapai
tinggi 4,8-5,5 meter dan memiliki berat yang dapat mencapai
1.360 kilogram. Jerapah betina biasanya sedikit lebih pendek dan lebih ringan. Jerapah berkerabat dengan rusa dan sapi tetapi dari suku yang berbeda, yaitu Giraffidae, yang mencakup jerapah sendiri dan kerabat terdekatnya, Okapi. Habitat
aslinya melingkupi area dari Chad sampai dengan Afrika Selatan. Nama camelopardalis diambil karena jerapah dianggap sebagai bastar unta (camel)
dan macan tutul (leopard). Ada sembilan subspesies dari jerapah sendiri,
antara lain Jerapah Kanibal (G.c.reticulata) atau Reticulated Giraffe,
Jerapah Angola (G.c.angolensis) atau Smoky Giraffe, Jerapah
Kordofan (G.c.antiquorum), Jerapah Masai atau Jerapah Kilimanjaro (G.c.tippelskirchi),
Jerapah Nubia (G.c.camelopardalis), Jerapah Rothschild atau Jerapah
Baringo atau Jerapah Uganda (G.c.rothschildi), Jerapah Afrika Selatan (G.c.giraffa),
Jerapah Thornicorft atau Jerapah Rhodesia (G.c.thornicrofti), dan
Jerapah Afrika Barat atau Jerapah Nigeria (G.c.peralta). Dari hasil
studi molekuler menunjukkan variasi geografis dalam pola warna kulit bulu
adalah bukti bahwa berlakunya isolasi reproduktif antara jerapah-jerapah di
sub-Sahara, Afrika. Perbedaan dari subspesies jerapah tersebut terletak pada
bercak di tubuhnya.
Subspesies dari jerapah berdasarkan
warna dan variasi pola di tubuhnya:
1. Jerapah Kanibal
atau Reticulated Giraffe (G.c. reticulata)
Bercak tubuh berwarna coklat muda kemerah-merahan dikelilingi garis
berwarna putih terang, membentuk pola poligon seperti jala yang besar-besar.
Bercak bisa berlanjut sampai ke kaki. Habitatnya berada di timur laut Kenya,
Ethiopia, Somalia.
2. Jerapah Angola
atau Smoky Giraffe (G.c. angolensis)
Bercak yang dimiliki berukuran besar dan kecil secara tidak teratur. Bercak
berlanjut hingga di bawah lutut. Habitat hidup dari jerapah ini adalah di
Angola, Zambia.
3. Jerapah Kordofan
(G.c antiquorum)
Bercak di tubuh berukuran kecil, lebih tidak teratur dan bercak juga
terdapat di bagian kaki sebelah dalam. Habitat mereka di Sudan bagian barat dan
barat daya.
4. Jerapah Masai
atau Jerapah Kilimanjaro (G.c. tippelskirchi)
Bercak berbentuk seperti daun anggur, dimana berwarna coklat tua dengan
pinggiran yang tidak rata dan dikelilingi garis berwarna kekuningan. Habitat
hidupnya di Kenya bagian tengah dan selatan, Tanzania.
5. Jerapah Nubia (G.c.
camelopardalis)
Bercak berbentuk hampir persegi empat, berwarna coklat terang di atas dasar
berwarna cream. Sedangkan bagian dalam dan bagian bawah lutut bebas dari
bercak. Habitat mereka di bagian timur Sudan, timur laut Kongo.
6. Jerapah
Rothschild atau Jerapah Baringo atau Jerapah Uganda (G.c. rothschildi)
Bercak berbentuk persegi empat dengan gradiasi warna latar berwarna cream
di bagian pinggir dan bercak bisa sampai ke bagian bawah lutut. Habitat
hidupnya jerapah ini adalah Uganda, Kenya bagian tengah sampai timur.
7. Jerapah Afrika
Selatan (G.c. giraffa)
Bercak berbentuk bundar atau tutul-tutul, beberapa diantaranya membentuk
pola seperti bintang. Latar belakang bercak warna coklat muda yang terang.
Bercak atau tutul bisa sampai ke bagian telapak kaki. Habitatnya di Afrika
Selatan, Namibia, Botswana, Zimbabwe dan Mozambik.
8. Jerapah
Thornicroft atau Jerapah Rhodesia (G.c thornicrofti)
Bercak berbentuk bintang atau daun, berlanjut sampai ke kaki bagian bawah.
Habitatnya di Zambia bagian timur.
9. Jerapah Afrika
Barat atau Jerapah Nigeria (G.c. peralta)
Bercak berwarna merah kekuningan yang pucat. Habitatnya di Chad.
Hierarki klasifikasi:
Famili :
Animalia
Filum :
Chordata
Class :
Mammalia
Ordo :
Artiodactyla
Genus :
Giraffa
Spesies: Giraffa cameleopardalis
Hal yang mencolok dari jerapah adalah
ukuran leher dan kaki dari jerapah yang panjang. Dalam studi Profesor
Mitchell dalam Journal of Zoology menyebutkan
bahwa jerapah berinvestasi lebih untuk pertumbuhan lehernya daripada bagian
tubuh lain, tetapi itu sama-sama dilakukan oleh jerapah jantan maupun betina. Beberapa
ahli menduga leher jerapah berevolusi menjadi seperti ini karena kakinya
berevolusi serupa. Kaki yang panjang tersebut dibutuhkan untuk menghindari
terkaman predator. Dengan kaki panjangnya bisa mencapai 1,8 meter dan berlari
sampai 55-56 km/jam. Jarak jelajah dari jerapah sering kali lebih dari 100 m2.
Secara garis lurus, kaki-kaki panjang jerapah bisa long march 50-300 km.
Teori
seleksi alam yang paling didukung, yakni leher panjang memberi keuntungan bagi
jerapah daripada hewan pengunyah lainnya dalam mencari makan, seperti rusa atau
kijang. Dengan leher yang panjang teradapatasi secara morfologi, jerapah
menggunakannya untuk menjangkau dedaunan dan pucuk pohon yang tidak bisa diraih
hewan lain. Bukan hanya kaki dan leher yang panjang, tetapi lidah dari jerapah
pun juga panjang sehingga dapat menjulur 0,5 m untuk mencecap batang-batang
Akasia.
Jerapah
merupakan hewan cursorial karena dapat bergerak di atas tanah dengan mudah,
cepat dan dapat mencapai jarak yang jauh. Jerapah berjalan dan berlari dengan
quadrupedal yaitu menggunakan 4 kakinya. Bentuk kaki dari jerapah adalah
unguligrade, dimana kaki bertumpu pada kukunya.
Secara biologi dan anatomi, tulang jerapah tidak berefek pada berat
jenisnya. Tubuh yang tinggi dari jerapah juga membantu mereka dalam mengenali
musuhnya (terutama singa) saat musuh bersembunyi dari jerapah. Karnivora
diserang dengan tubuh besarnya
dan tendangan yang kuat, tetapi
buaya masih dapat menyerang kaki jerapah saat jerapah minum. Saat minum, mereka
membuka kaki membentuk huruf V, metode ini digunakan untuk membantu mereka agar
mulutnya dapat mencapai air. Badan jerapah seperti itu secara mengejutkan bahwa
mempunyai jumlah tulang belakang lehernya yang sama dengan manusia. Jerapah
juga mempunyai ‘tanduk’ kecil atau kenop di bagian atas kepalanya yang tumbuh
sekitar 5 inci. Kenop tersebut digunakan untuk melindungi kepala saat
berkelahi. Leher dan kaki pada jerapah tersusun oleh 7 tulang leher dan tulang
metapodial lebih dari tulang kaki proximal. Tulang limb distal jerapah memiliki
diameter yang kecil dan lebih ramping dari pada yang diprediksikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar