What's Your Number? Check This Out

Rabu, 17 April 2013

TugasKu: Pencemaran Lingkungan di Area UNS (Universitas Sebelas maret) ~ (Pencemaran Lingkungan)


TUGAS
PENCEMARAN LINGKUNGAN DI AREA UNS






Disusun Oleh:
DIANA PUTRI HAPSARI
M0410018





JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013





Pencemaran Lingkungan Di Area UNS

            Pencemaran lingkungan merupakan proses masuknya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam (Wahidin, 2008). Yang menyebabkan pencemaran disebut dengan polutan. Suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan apabila bila keberadaannya dapa kerugian terhadap makhluk hidup. Menurut Bintoro (2010), syarat suatu zat dapat dikatakan sebagai polutan jika:
1.      Jumlahnya melebihi jumlah normal
2.      Berada pada waktu yang tidak tepat
3.      Berada di tempat yang tidak tepat
Macam-macam pencemaran lingkungan berdasarkan tempatnya, antara lain pencemaran tanah, pencemaran air, pencemaran udara dan pencemaran suara. Sedangkan macam pencemaran lingkungan berdasarkan bahan pencemarnya, yaitu pencemaran kimiawi, pencemaran biologi dan pencemaran fisik.
Menurut macam-macam pencemaran lingkungan tersebut, sepertinya pencemaran tanah di UNS belum terjadi dikarenakan dengan terlihatnya area tanah yang dapat ditumbuhi tanaman dengan baik dan masih banyak pula lahan yang masih hijau serta dihijaukan. Untuk pencemaran air, sepertinya telaga di UNS sudah mulai tercemar karena sudah terjadi perubahan air pada warna dan juga bau. Pencemaran air di UNS mungkin terjadi karena adanya kegiatan pembuangan limbah rumah tangga, dalam artian seperti limbah dari beberapa kantin di UNS serta letak sumber air yang dekat dengan tempat pembuangan sampah di luar area UNS.
Pencemaran udara di lingkungan UNS menurut saya belum begitu signifikan, walaupun banyak aktivitas kendaraan bermotor yang berlalu-lalang. Perubahan yang terjadi belum begitu signifikan kemungkinan dikarenakan banyak adanya tumbuhan yang ditanam di area UNS sehingga masih mampu menyerap gas buangan dari kendaraan bermotor atau aktivitas lainnya. Suara-suara yang terjadi di UNS sudah bisa disebut pencemar, karena semua suara tersebut sudah mengganggu mahasiswa, dosen, pekerja dan semuanya yang berada di UNS. Suara yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor si area UNS sudah masuk ke bising karena keseringannya para pengendara motor menggunakan kendaraannya. Selain suara dari kendaraan bermotor, kadang pula jika terdapat kegiatan pembangunan di area UNS, suara yang dihasilkan juga cukup mengganggu pendengaran. Jadi menurut saya, suara itu semua sudah cukup mengakibatkan pencemaran suara.
Sedangkan pencemaran yang berdasarkan bahan pencemarnya, yaitu pencemaran kimiawi dan pencemaran biologi, sepertinya di area UNS belum cukup tinggi. Untuk pencemaran fisik, sudah terjadi pencemaran namun masih ringan, karena hanya tempat-tempat tertentu yang tercemar dan itu pun tidak begitu banyak pencemar yang ada. Secara keseluruhan, pencemaran yang terjadi di area UNS masih dalam tingkatang yang ringan, namun alangkah baiknya jika mencegahnya daripada mengatasinya karena dalam proses pemulihan lingkungan tidak mudah untuk mengembalikan ke keadaan semula.

TugasKu: Klasifikasi Makhluk Hidup secara Molekuler dan Morfologi (Genetika)


TUGAS GENETIKA
KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP SECARA MOLEKULER DAN MORFOLOGI




Disusun Oleh:
DIANA PUTRI HAPSARI
M0410018

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013







Klasifikasi Makhluk Hidup secara Molekuler dan Morfologi

            Sebenarnya tujuan dari pengklasifikasian makhluk hidup untuk  mempermudah mengenal sifat suatu spesies lain ang merupakan anggota kelompok yang sama atau dengan melihat nama kelompoknya. Tumbuan dan hewan sangat banyak dan beragam sehingga untuk mempermudah dalam mengenalnya dilakukanlah klasifikasi. Pengelompokan makhluk hidup menurut persamaan ciri yang dimiliki merupakan klasifikasi yang dari dulu digunakan sampai sekarang.
Berdasarkan cara pengelompokannya , sistem klasifikasi dibedakan menjadi sistem artifisial, sistem alamiah dan sistem filogeni. Sistem artifisial atau buatan merupakan klasifikasi yang dilakukan berdasarkan struktur morfologis, anatomi dan fisiologis. Fisiologis disini dititik beratkan pada alat perkembangbiakan dan habitat makhluk hidup. Sistem alamiah adalah klasifikasi yang terbentuk secara alami atau yang sesuai menurut alam tentang banyak sedikitnya persamaan, terutama morfologi. Sistem filogeni adalah klasifikasi yang berdasarkan pada teori evolusi. Teori evolusi menyatakan bahwa spesies yang berada di permukaan bumi akan terus mengalami perubahan yang sejalan dengan perubahan lingkungan dan akhirnya menghasilkan spesies yang berbeda daripada spesies awal tadi.
            Dua sistem klasifikasi awal, yaitu sistem artifisial dan sistem alamiah, lebih mengacu pada morfologi makhluk hidup dalam pengelompokannya. Sedangkan sistem filogeni meliputi perubahan susunan gen yang terdapat di dalam tubuh makhluk hidup. Perubahan gen tersebut akan mengakibatkan perubahan sifat organisme tersebut. Sifat makhluk hidup yang berubah dapat berupa bentuk fisik yang terjadi karena adanya ekspresi dari genotip di dalam tubuh sehingga mempengaruhi fenotipnya.  Proses dari sistem filogeni ini berlangsung lambat dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Dengan sistem ini dapat mengetahui dengan jelas jarak hubungan kekerabatan antar takson. Semakin dekat jaraknya maka semakin banyak persamaan yang ada.
            Eduard Chatton (1939) juga menggunakan dasar klasifikasi dengan mengetahui ada tidaknya membran yang membungkus inti sel, yang kemudian mengklasifikasikan antara eukariotik dan prokariotik. Walaupun ada perbedaan antara klasifikasi menurut morfologi dan molekuler, kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena akhir dari hierarki klasifikasi yang paling rendah adalah spesies yang merupakan populasi yang setiap individunya memiliki kesamaan pada sifat morfologi, anatomi, fisiologi, jumlah kromosom dan susunan kromosomnya yang berkembang bersama. Namun semakin majunya teknologi yang ada maka sistem klasifikasi pun akan semakin berkembang terutaman dalam biologi molekuler.