MAKALAH EVOLUSI
EVOLUSI
KUPU-KUPU
Disusun oleh:
DIANA PUTRI HAPSARI
M0410018
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN
Evolusi
merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sejarah asal usul
makhluk hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang
lainnya. Evolusi terjadi secara perlahan-lahan dan bertahap dalam jangka waktu
yang lama dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Evolusi sendiri
dapat terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam. Dengan variasi
genetik menimbulkan banyak sifat baru dimana variasi genetik dapat terjadi
karena mutasi gen. Selain itu, seleksi alam juga merupakan mekanisme evolusi.
Seleksi alam menuntut setiap organisme dapat mempertahankan hidupnya sehingga
akan terjadi perubahan morfologi, fisiologi dan tingkah laku.
Kupu-kupu
melakukan evolusi karena didorong oleh suatu faktor yang dominan yaitu adaptasi
dan seleksi alam. Lingkungan yang selalu berubah dari waktu ke waktu, sehingga
makhluk hidup yang terdapat di lingkungan tersebut harus menyesuaikan diri
dengan perubahan lingkungan yang ada. Adaptasi sendiri dilakukan untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya, jika makhluk hidup tersebut tidak dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka akan punah. Salah satu bukti
evolusi pada kupu-kupu Biston betularia yaitu pada masa revolusi
industri di Inggris.
BAB II
ISI
Evolusi merupakan suatu perubahan pada makhluk hidup yang
terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga
terbentuk spesies baru. Dimana evolusi akan mempelajari sejarah asal usul
makhluk hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang
lainnya. Evolusi dapat terjadi karena
adanya mekanisme evolusi variasi genetik dan seleksi alam. Variasi genetik
terbentuk karena adanya mutasi gen, sehingga dapat membentuk spesies-spesies
baru lagi. Seleksi alam adalah keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi
(kemampuan individu yang tidak sama untuk bertahan hidup dan reproduksi), seleksi
alam terjadi melalui suatu interaksi antara lingkungan dan keanekaragaman yang
melekat diantara individu organisme yang menyusun suatu populasi. Seleksi alam
diperlukan karena lingkungan selalu berubah-ubah sehingga makhluk hidup harus
mampu bertahan untuk kelangsungan hidupnya, sehingga makhluk hidup yang dapat
melewati seleksi alam harus memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Jika suatu
makhluk hidup tidak mampu beradaptasi dan tidak dapat lolos dari seleksi alam
maka akan mengalami kepunahan.
Pada awalnya evolusi kupu-kupu muncul saat terjadi
revolusi industri di Inggris. Pada saat itu revolusi industri besar-besaran di
Inggris, lingkungan di Inggris menjadi lebih gelap oleh polusi. Kupu-kupu Biston
betularia bersayap gelap lebih adaptif daripada yang bersayap cerah,
sehingga kupu-kupu yang bersayap cerah mudah ditangkap oleh predator.
Padahal sebelum revolusi
industri terjadi, spesies kupu-kupu Biston betularia kebanyakan yang
berwarna cerah, anmun setelah revolusi industri banyak ditemukan kupu-kupu
bersayap gelap. Tembok-tembok dan habitat kupu-kupu berubah menjadi gelap
akibat banyaknya asap dari pabrik, maka kupu-kupu bersayap gelaplah yang mampu
beradaptasi dan bertahan hidup sedangkan kupu-kupu bersayap cerah punah.
Sebuah
tim Rusia-AS menemukan bahwa setiap tanda sayap kupu-kupu berbeda-beda terkait
erat dengan ruang geografisnya. Warna-warna sayap pada kupu-kupu tampaknya
berevolusi seperti ‘team strip’, sehingga kupu-kupu dengan mudah mengidentifikasi
spesies lain sebagai calon pasangannya. Proses ini disebut dengan ‘reinforcement’
atau penguatan, dimana mampu mencegah spesies yang terkait erat dari kawin
silang sehingga mendorong untuk berpisah secara genetik dan spesiasi. Itu
merupakan spekulasi dari para ilmuwan selama bertahun-tahun tanpa melihatnya di
alam. Fenomena ‘reinforcement’ merupakan salah satu yang memiliki
mekanisme dari seleksi alam dalam memainkan peran dalam spesiasi.
Dua jenis yang berbeda dengan spesies yang sama harus
berhenti kawin dengan satu sama lain dalam waktu yang cukup lama untuk tumbuh
terpisah secara genetik yaitu dengan isolasi geografis. Suatu populasi
dipisahkan oleh pegunungan atau sungai pada rastusan generasi, jika mereka
bertemu kembali maka mereka tidak lagi mampu berkembang biak. Tetapi isolasi
geografis tidak cukup menjelaskan tentang proses spesiasi. Maka mekanisme lain
yang secara teoritis dapat memisahkan suatu spesies adalah isolasi reproduksi.
Isolasi terjadi ketika suatu makhluk hidup tidak dipisahkan secara fisik,
tetapi ‘memilih’ untuk tidak berkembang biak dengan satu sama lainnya sehingga
menyebabkan isolasi genetik. Isolasi reproduksi lebih sulit untuk dijelaskan
daripada isolasi geografis, maka dari itu para ahli biologi sangat antusias
tentang famili kupu-kupu.
Tim
Harvard menemukan saat mempelajari kupu-kupu genus Agrodiaetus yang
memiliki habitat yang luas di Asia. Kupu-kupu betina berwarna coklat sedangkan
kupu-kupu jantan memiliki banyak warna sayap mulai dari perak dan biru sampai
coklat. Ditemukan juga bahwa jika spesies dari Agrodiaetus yang terkait
erat terpisah secara geografis, mereka terlihat cenderung terlihat sangat
mirip. Dimana artinya, mereka tidak menampilakn khas ‘team strip’.
Tetapi jika spesies yang serupa terkait erat yang hidup secara side-by-side,
yang terlihat sangat berbeda dengan ‘team’nya. Efeknya adalah
mengecilkan kemungkinan terjadinya kawin antar spesies, sehingga akan mendorong
isolasi genetik dan perbedaan spesies. Perbedaan dalam warna sayap jantan lebih
kuat ketika spesies tersebut berbagi habitat dibandingkan saat mereka tidak
berbagi.
Alasan penyokong evolusi munculnya ‘team strip’
dalam spesies yang terkait, atau subspesies, hidup side-by-side adalah
bahwa hibridasi biasnya hal tidak diinginkan. Oleh karena itu seleksi alam akan
mendukung cara untuk membedakan spesies.
Terdapat kupu-kupu hibrida yang dapat menunjukkan bukti
adanya evolusi. Para ilmuawan telah berhasil mengembangkan kupu-kupu hibrida
yang warna tubuhnya merupakan kombinasi dari dua jenis kupu-kupu. Bukan hanya
hasil perkawinan silang dari dua jenis spesies, namun kupu-kupu hibrida ini
membuktikan evolusi dapat berjalan dua arah, karena biasanya spesies baru
terbentuk dari satu jenis spesies yang berkembang menjadi dua. Kupu-kupu hibrida
tersebut merupakan hasil dari perkawinan silang antara Heliconius cydno
yang memiliki sayap berwarna hitam dengan corak putih dan kuning dengan Heliconius
melpomene yang berwarna hitam bercorak merah dan orange. Hasil
persilangannya memiliki sayap berwarna
hitam corak berwarna merah dan kuning. Pada habitat tempat kedua
kupu-kupu tersebut ditemukan kupu-kupu jenis Heliconius heurippa yang
uniknya pewarnaan pada tubuh Heliconius heurippa mirip dengan pewarnaan
yang ditemukan pada kupu-kupu hibrisa yang dikembangkan, yang memiliki tubuh
hitam dengan corak berwarna merah dan putih. Dicurigai bahwa Heliconius
heurippa merupakan hibrida liar hasil dari persilangan Heliconius cydno dengan
Heliconius melpomene.
Hewan hibrida memiliki ketahanan tubuh yang lebih lemah
daripada induknya. Ketahanan tubuh yang dimaksud adalah ukuran kemampuan
makhluk hidup untuk berkembang biak dan bertahan hidup. Keturunan pertama yang
berjenis kelamin betina steril, tetapi yang jantan tidak. Kupu-kupu Heliconius heurippa jantan yang subur mungkin akan terus kawin dengan
kupu-kupu betina dari salah satu jenis induknya sampai suatu ketika
menghasilkan keturunan betina yang tidak steril. Proses terbentuknya spesies
baru dari keturunan silang yang subur ini disebut dengan backcrossing.
Namun pendapat ini diragukan oleh beberapa ilmuwan, karena kupu-kupu hibrida
akan sulit terbentuk di habitat yang relatif sama dengan kupu-kupu induknya,
sebab mereka tidak begitu terisolasi, salah satu kondisi untuk membentuk
spesies baru. Namun para peneliti menemukan bahwa kupu-kupu Heliconius
heurippa memiliki minat yang lebih besar untuk kawin dengan spesies
sejenisnya daripada dengan dua spesies asalnya. Menurut Mavarez, jika corak
berwarna kuning atau merah pada kupu-kupu hibrida betina, kupu-kupu jantan
hibrida tidak lagi begitu tertarik untuk mendekat. Di habitat alami, pemilihan
pasangan secara selktif adalah salah satu bentuk isolasi reproduksi yang
efektif.
BAB III
PENUTUP
Evolusi pada kupu-kupu biasanya yang berperan penting
adalah adaptasi dan seleksi alam. Kupu-kupu yang tidak mampu mempertahankan
kelangsungan hidupnya maka disebut gagal dalam melalui seleksi alam. Seleksi
alam terjadi karena adanya perubahan-perubahan yang ada di lingkungan sehingga
kupu-kupu harus mampu menyesuaikan diri. Evolusi kupu-kupu juga terjadi karena
isolasi geografis dan isolasi reproduksi. Suatu populasi yang terpisah oleh
pegunungan atau sungai saat bertemu kembali tidak mampu berkembang biak, namun
itu masih diragukan dalam evolusi kupu-kupu. Isolasi reproduksi terjadi karena
kupu-kupu ‘memilih’ untuk tidak berkembang biak dengan satu sama lainnya
sehingga menyebabkan isolasi genetik.
DAFTAR PUSTAKA
http://winartiayu7.blogspot.com/2012/10/mekanisme-evolusi_99.html
[Diakses pada tanggal 30 April 2013]
http://www.sibarasok.web.id/2013/04/pengertian-evolusi.html
[Diakses pada tanggal 30 April 2013]
http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/4708459.stm
[Diakses pada tanggal 30 April 2013]
http://www.plengdut.com/2012/10/teori-evolusi.html
[Diakses pada tanggal 30 April 2013]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar