TUGAS
IMMUNOLOGI
REVIEW
JURNAL BERBASIS
ANTIBODI DAN ANTIGEN
Antibodies Against Multiple
Merozoite Surface Antigens of the Human Malaria Parasite Plasmodium falciparum
inhibit Parasite Maturation and Red Blood Cell Invasion
Nama :
Diana Putri Hapsari
NIM :
M0410018
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
Dalam
jurnal antibodies against multiple merozoite surface antigens of the human
malaria parasite Plasmodium falciparum inhibit parasite maturation and
red blood cell invasion menggunakan metode ELISA dan pLDH-essay. Dimana
kekhususan dan efek dari antibodi diarahkan terhadap MSP-1, MSP-6, MSP-7 perkembangan darah pada tingkatan parasit.
Maka dari itu untuk memahami cara kerja antibodi ini, efeknya terhadap proses
pada MSP-1 dan AMA-1 di permukaan merozoits diselidiki. Yang pertama kali
dilakukan untuk metode Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) pada
penelitian ini adalah dengan menyiapkan microtitter plate yang dilapisi protein
rekombinan yang diinkubasi selama semalam dengan 0,1 ml dari 100 nM protein
dalam 50 nM buffer natrium karbonat, pH 9,6 pada suhu 4oC. Plate
dicuci 2 kali dengan TBST (10 mM Tris-HCl, pH 8, 150 mM NaCl, 0,05% tween 20)
sebelum diinkubasi selama 1 jam pada suhu kamar dengan buffer blocking (TBST
mengandung susu bubuk 1%). Antibodi yang diencerkan secara beruntutan dalam
buffer blocking dan diinkubasi dengan plat yang dilapisi antigen selama 2 jam
pada suhu kamar. Setelah dicuci 3 kali dengan TBST, konjugat fosfatase
IgG-alkaline goat anti-rabbit diencerkan dengan perbandingan 1:2.500 dalam
blocking buffer, ditambahkan ke plat dan diinkubasi selama 1 jam pada suhu
kamar. Substrat p-nitrofenil-fosfat (1 mg/ml dalam 0,96% (vol/vol))
dietanolamina, pH 9,5 dan 1 mM MgCl2 ditambahkan dan diinkubasi
selama 1 jam pada suhu kamar dalam keadaan gelap. Reaksi dihentikan dengan 0,1
ml 2M NaOH, dan absorbansi diukur dengan panjang gelombang 405 nm. Antibodi
endpoint titer dihitung sebagai cairan yang menghasilkan absorbansi (kepadatan
optik pada 405 nm, OD405) dari 1,0. Pra-immun antibodi digunakan sebagai serum
negatif kontrol.
Di jurnal ini bertujuan untuk
mengembangkan vaksin malaria dari komponen MSP-1, MSP-6, MSP-7 komplek dan
AMA-1 dimana protein tersebut ditemukan di permukaan Plasmodium falciparum
merozoit 1. Selama invasi eritrosit komplek ini, maupun protein membran integral disebut apical membran
antigen-1 (AMA-1), yang mana AMA-1 tersebut merupakan gudang dari permukaan
parasit yang mengikuti proteolisis spesifik.
Rancangan penelitiannya berawal dari
memproduksi rekombinan dari ectodomain AMA-1 dan protein MSP. Setelah itu
mengambil antibodi dari kelinci, jenis
kelinci yang digunakan adalah 3 kelinci putih Selandia Baru. Pemurnian IgG dari
serum pra-immun, dan IgG terhadap protein ClpB Eschericia coli, yang
digunakan sebagai antibodi untuk mengendalikan malaria yang tidak berhubungan.
Digunakan pula tikus sera untuk diimunisasi dengan rekombinan AMA-1 ectodomain
yang telah dimurnikan. Kemudian MSP-119 tikus yang spesifik mAb
12.8, 12.10, 7.5, MSP-183 tikus yang spesifik mAb 89.1, dan MSP-133
manusia yang spesifik mAb X509, sebagaimana telah AMA-1 tikus yang spesifik mAb
4G2 [19] dan tikus mAb 4F3. Setelah itu dilakukan metode ELISA, lalu dilakukan
kultur parasit. Parasit yang digunakan adalah Plasmodium falciparum 3D7
yang tumbuh dibawah kondisi standar dan alami-dibebaskan merozoite bebas yang
telah diisolasi. Dilakukan uji pengolahan untuk menguji pengaruh antibodi pada penumpahan
AMA-1 dan MSP-1 dari merozoit terisolasi. Kemudian dilakukan SDS-PAGE dan
western blotting. Parasit lysates difraksinasikan oleh SDS-PAGE di bawah
kondisi non-pereduksi sebelum transfer ke membran ekstra nitroselulose Hybond-C . Lalu dilakukan uji penghambatan
pertumbuhan parasit, pemurnian IgG kelinci diperiksa untuk menentukan potensi
mereka dalam menghambat replikasi P. falciparum dengan mengukur tingkat
LDH di trophozoite akhir atau awal tahap skizon. Sebelum digunakan dalam uji
penghambatan pertumbuhan, antibodi kelinci dipersiapkan yang belum diabsorbsi
pada sel darah merah manusia tipe A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar