What's Your Number? Check This Out

Jumat, 21 Desember 2012

TugasKu: review buku Family Business: A Case Study of Nyonya Meneer, One of Indonesia's Most Successful Traditional Medicine Companies

MAKALAH
Family Business: A Case Study of Nyonya Meneer, One of Indonesia's Most Successful Traditional Medicine Companies
(Bisnis Keluarga: Studi Kasus Nyonya Meneer, Sebagai salah satu Perusahaan Obat Tradisional di Indonesia yang Tersukses)
Author: Asih Sumardono and Mark Hanusz





                  Nama          : Diana Putri Hapsari
                  NIM            : M0410018



JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012






            Cina memiliki sebuah pepatah tentang bisnis keluarga, yakni “generasi pertama membangun perusahaan, generasi kedua mengembangkan perusahaan, dan generasi ketiga menghancurkan perusahaan”. Sebagian besar konglomerat negara dimiliki oleh etnis cina yang terkenal rahasia.
            Jamu merupakan aset nasional yang berharga, dengan jumlah obat-obatan herbal yang berasal dari kebun dan hutan nusantara yang merupakan apotik yang potensial dan memiliki manfaat yang terbukti. Banyak spesies yang jarang ditemukan, seperti temulawak pembersih liver yang hanya ditemukan di Indonesia. Jamu hadir dalam bentuk tonik, lotion, pil, kapsul, bubuk dan daun.
            Sebagai komponen terpercaya dan tak terpisahkan dari budaya sehat Indonesia, maka tidak heran bahwa perusahaan kelas dunia pun mau mengembangkan usaha produksi jamu. Yang lebih mengejutkan adalah betapa populer obat-obatan alami selama berpuluh tahun di Indonesia dan betapa sedikitnya orang luar yang tahu dari Indonesia. Kios dan toko-toko jamu dapat ditemukan dimana saja dimana ada orang-orang jawa, yang mana merata di Indonesia. Ada banyak jamu berbeda untuk hampir setiap penyakit.
            Jamu merek Nyonya Meneer dimulai pada tahun 1920 di Semarang oleh seorang wanita etnis cina dan merupakan ibu rumah tangga dengan nama Lauw Ping Nio yang suaminya telah mengalami sakit perut parah dan hanya dapat terbaring di tempat tidur. Setelah mengunjungi semua dokter di kota, dia tidak bisa menemukan cara untuk mengoati penyakit suaminya. Dengan mengingat apa yang diajarka oleh ibunya ketika masih gadis, dia mencampur tonik tradisional Jawa dan diberikannya kepada suaminya setiap hari selama 1 bulan. Ajaibnya kesehatan suaminya kembali. Kemudian kabar bahwa pulihnya suami beliau cepat menyebar ke seluruh kota. Setelah itu, para tetangga pun mulai mengunjungi Nyonya Meneer untuk mendapatkan toniknya. Dia bersedia membantu dan mulai mengembangkan obat untuk penyakit-penyakit umum. Dia terus mengembangkan obat-obatan dan mendirikan usaha jamu untuk mendukung keluarganya, membeli bahan baku, menyewa asisten untuk menggiling dan mencampurkan bahan-bahan dan melayani pelanggan.
            Untuk menjaga kepercayaan pelanggan dan loyalitasnya, Nyonya Meneer menaruh fotonya disetiap bungkus. Dia menugaskan agen untuk menjual produk-produknya di luar Semarang. Pada tahun 1940, saat dia berusia 45 tahun, dia sudah memiliki 16 karyawan. Pada tahun 1950 setelah legalisasi operasi, dia menjadi pengusaha wanita pertama yang paling sukses di Indonesia. Nyonya Meneer adalah yang pertama yang menempatkan iklan di koran dengan penuh warna dan mengiklankannya di radio serta televisi. Perusahaan ini memperkenalkan berbagai keindahan perempuan dan produk perawatan tubuh, dengan perempuan yang ditargetkan secara khusus sebagai konsumen. Pada tahun 1978, saat berusia 83 tahun beliau meninggal dengan meninggalkan perusahaan yang kuat dan inovatif di tangan keluarganya.
            Pada tahun 1986, perusahaan itu sudah memperkerjakan sekitar 1000 pekerja. Saat Nyonya Meneer mulai makmur, konflik internal pun pecah dalam keluarga antara dua anaknya namun berbeda suami. Masalah yang dipertentangkan begitu sepele, antara lain sengketa persyaratan teknis dalam kontrak, tidak menghadiri pertemuan, suara yang didiskualifikasi, kesalahan  kecil prosedural, iri hati, kesombongan, masalah perkawinan dan permusuhan pribadi.
            Walikota, gubernur, kepala polisi daerah, komandan militer dan bahkan menteri pemerintahan sering dipanggil untuk mencegah bentrokan antara karyawan daru 2 fraksi. Pada suatu saat pertikaian anjlok dimana 1300 pekerja harus diberhentikan. Perselisihan akhirnya berakhir saat pihak lain keluar. Akhirnya pada tahun 2000, perusahaan itu kembali di salah satu pihak keluarga lagi untuk pertama kalinya sejak kematian pendirinya pada tahun 1978.
            Dari kliping koran melaporkan beberapa hal tentang perusahaan ini, yaitu perselisihan hukum, upacara penghargaan, pameran perusahaan mewah, museum  jamu pertama di dunia yang diresmikan pada tahun 1984, vintage hitam dan putih serta semua iklan kontemporer yang menggunakan bintang film, idola remaja, komedi terkenal dan kelompok musik, bahkan seorang putri Solo telah mensponsori produk Nyonya Meneer ini.

3 komentar:

  1. Ny Meneer memang Top..he3

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah joss...
      #TheDayWalker

      Hapus
    2. banget, walaupun cuma hal yang tradisional, tapi diolah yang lebih modern pasti malah tambah go internasional lagi... #prok prok

      Hapus