MAKALAH
WIRELESS

Disusun oleh:
Arina Hanif (M0410006)
Astrini Ika Safitri (M0410008)
Diana Putri Hapsari (M0410018)
Dwi Lumintang Sari (M0410020)
Lintang Amilatun Nafisah (M0410037)
Mutia Rizka Hani (M0410043)
ABSTRAKSI
Wireless
pada zaman sekarang sangat diperlukan atas keberadaannya, wireless merupakan
jaringan yang dapat mengkoneksikan PC ke internet sehingga dapat digunakan
sesuai fungsinya. Perkembangan wireless di dunia dewasa ini semakin berkembang
pesat, salah satunya juga di Indonesia. Kajian mengenai wireless ini, akan
memberika kemudahan dalam pemahaman dalam bidang teknologi informatika yang
juga semakin pesat perkembangannya. Studi wireless ini dapat menerangkan
tentang apa itu wireless, sejarah wireless, cara kerja dari wireless,
keuntungan dari wireless dan apapun yang berhubungan tentang wireless. Mode
yang dapat mengkoneksikan ke internet melalui wireless ada 2, yaitu Adhoc dan
Infrastruktur. Sejarah dari wireless yang dikeluarkan oleh IEEE pada umumnya
ada 4, yaitu 802.11b, 802.11a, 802.11g dan MIMO atau 802.11n. cara pengamanan
wireless pun dibahas dalam makalah ini agar bukan hanya bisa menggunakan saja
namun juga dapat menjaga wireless agar berumur panjang.
PENDAHULUAN
Di Indonesia
sendiri, penggunaan dari internet yang berbasis wi-fi sudah mulai merajalela di
beberapa kota besar. Sekarang ini pun, bisnis telepon berbasis Voice over
Internet Protocol atau VoIP juga telah menggunakan wi-fi. Aplikasi tersebut
dinamakan VoWi-Fi (Voice over Wi-Fi). Berdasarkan paparan diatas dapat
disimpulakan bahwa kuantitas penggunaan wi-fi cenderung meningkat dan secara
ekonomi pula hal ini berpengaruh positif bagi perekonomian nasional.
Wireless LAN sangat layak untuk
diterapkan dimana saja dan kapan saja. Jika ingin mengkoneksikan dua komputer
atau lebih di lokasi yang sukar atau tidak mungkin untuk memasang kabel
jaringan, sebuah jaringan wireless mungkin cocok untuk diterapkan. Pada awalnya
wi-fi atau wireless fidelity digunakan untuk perangkat nirkabel dan jaringan
area lokal atau LAN, namun sekarang banyak digunakan untuk mengakses internet.
Hal ini memungkinkan seseorang menggunakan komputer dengan kertu nirkabel atau
wireless card maupun personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan
internet yang menggunakan titik akses terdekat atau lebih dikenal dengan
hotspot.
Wireless LAN hampir mirip dengan jaringan
ethernet kabel dalam mengirim data bentuk paket. Setiap adapter memiliki nomor
ID yang permanen dan unik yang berfungsi sebagai sebuah alamat, dan tiap paket
selain berisi data juga menyertakan alamat penerima dan pengirim paket
tersebut. Sama saja dengan adapter internet, sebuah wireless card LAN akan
memeriksa keadaan kondisi jaringan sebelum paket langsung dikirimkan. Wireless
LAN biasanya menggunakan slah satu dri dua topologi1. Pada topologi ad hoc biasa dikenal dengan jaringan
peer to peer. Setiap PC dilengkapi dengan sebuah adapter wireless LAN yang
mengirim dan menerima data dari dan ke PC lain y[1]ang
dilengkapi dengan adapter yang sama, dalam radius ± 100 meter atau sekitar 300
kaki. Untuk topologi infrastruktur, tiap PC mengirim dan menerima data dari
titik akses, yang dipasang di dinding atau langit-langit berupa sebuah kotak
yang berukuran kecil dan berantena.
ISI
i. Sejarah
Wireless
Pada
akhir tahun 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka tentang rancangan
WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett Packard atau HP
menguji WLAN dengan RF. Dari kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate
sebesar 100 Kbps. Karena tidak memenuhi standar dari IEEE 802 untuk LAN yaitu 1
Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, menetapkan pita
Industrial Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902 sampai 928 MHz, 2400
sampai 2483.5 MHz dan 5725 sampai 5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi,
sehingga perkembangan WLAN secara komersial sangat diperhatikan dengan serius.
Barulah pada tahun 1990, WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan
teknik spread spectrum atau SS pada pita ISM, frekuensinya terlisensi sebesar
18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.
Pada
tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi atau
standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang dapat sesuai
standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4 GHz serta kecepatan transfer
data atau throughput teoritis maksimal 2 Mbps. Pada bulan Juli tahun 1999, IEEE
kembali mengeluarkan standar baru yang bernama 802.11b dengan kecepatan
transfer data teoritis maksimal 11 Mbps. Sedangkan peralatan yang sesuai dengan
standar ini juga bekerja pada frekuensi 2,4 GHz. Salah satu kekurangan
peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan akan
terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave, atau peralatan lain
yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi yang sama.
Pada
saat yang hampir bersamaan, IEEE membuat standar baru yang bernama 802.11a yang
menggunakan teknik berbeda. Frekuensi yang digunakan adalah sebesar 5 GHz dan
kecepatan transfer data teoritis maksimal sampai 54 Mbps. Gelombang radio yang
dihasilkan oleh peralatan 802.11a relatif sulit menembus dinding atau yang
lainnya yang dapat menghalangi. Namun jarak jangkauan gelombang radio relatif
lebih pendek dibandingkan 802.11b. Secara teknis 802.11b tidak kompetibel
dengan 802.11a. Tapi sekarang ini cukup banyak pabrik hardware yang membuat
peralatan yang mendukung kedua spesifikasi tersebut.
Saat
pada tahun 2002, IEEE membuat standar yang baru yang dapat menggabungkan
kelebihan 802.11a dan 802.11b yang diberi kode 802.11g. Spesifikasi ini bekerja
pada frekuensi 2,4 GHz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal sebesar
54 Mbps. Peralatan yang digunakan di 802.11g kompatibel dengan 802.11b sehingga
bisa saling bertukar. Pada tahun 2006, diciptakan 802.11n yang dikembangkan
dari gabungan teknologi 802.11b dan 802.11g. teknologi tersebut dikenal dengan
istilah Multiple Input Multiple Output (MIMO). MIMO dirancang berdasarkan
standar Pre-802.11n. kata “Pre-” disini berarti “Prestandard version of
802.11n”. MIMO memberikan peningkatan dari throughput, keunggulan reabilitas
dan peningkatan jumlah klien yang terkoneksi. MIMO dapat menembus penghalang
lebih baik selain itu jangkauannya lebih luas. Secara teknis MIMO lebih unggul
dibandingkan 802.11b, 802.11a maupun 802.11n. Peralatan wi-fi MIMO dapat emncapai
kecepatan transfer data sebesra 108 Mbps.
ii.
Pengertian Wireless
Pengertian
wireless sendiri adalah kumpulan dari spesifikasi yang digunakan untuk jaringan
lokal nirkabel atau WLAN. Sedangkan jaringan wireless merupakan jaringan yang
dapat mengkoneksikan dua PC atau lebih yang menggunakan gelombang radio. Jadi
sistem jaringan wi-fi tidak memerluka
penghubung berupa kabel network antar PC. Bila jenis coax atau kabel UTP
memerlukan kabel sebagai media transfer, namun jika menggunakan wireless hanya
menggunakan ruang atau space dimana jarak jangkauan network dibatasi dengan
kekuatan pancaran gelombang radio dari masing-masing PC.
iii.
Keuntungan Wireless
Keuntungan
dalam menggunakan wireless antara lain pemakaian tidak dibatasi ruang gerak
hanya saja dibatasi oleh jarak jangkauan dari satu pemancar wi-fi. Untuk wi-fi
jarak yang dapat dijangkau lebih kurang area 100 feet atau 30M radius. Namun
dapat pula diperkuat signalnya dengan perangkat khusus seperti booster yang
berfungsi sebagai relay yang dapat menjangkau ratusan bahkan beberapa kilometer
ke satu arah atau directional.
Bahkan
hardwrare atau perangkat yang terbaru dapat melakukan dimana satu perangkat
Access point dapat saling me-relay kembali ke beberapa bagian atau titik
sehingga memperjauh jarak jangkauan yang sering disebut bridge dan dapat
disebar dibeberapa titik daalm suatu ruangan untuk menyatukan sebuah network
LAN.
iv.
Infrastruktur, Adhoc
dan public service wireless network
Mode
akses koneksi wi-fi ada 2 yaitu Adhoc dan Infrastruktur. Mode koneksi dari
Adhoc ini adalah mode dimana beberapa PC terhubung secara langsung atau lebih
dikenal dengan istilah peer to peer. Jadi ada 2 PC atau lebih dengan perangkat
wi-fi dapat langsung berhubungan tanpa alat yang disebut Access point Mode. Di
sistem Adhoc ini tidak dikenal sistem central atau yang biasanya difungsikan
pada access Point. Sistem afdhoc hanya memerlukan 1 buah PC yang memiliki nama
SSID atau gampangnya adalah nama sebuah network pada sebuah card atau PC.
Dapat
juga menggunakan MAC address dengan sistem Basic Service Set Identifier atau BSSID unutk
mengenal nama PC secara langsung, namun cara ini tidak umum digunakan. MAC
address umumnya sudah diberi tanda atau nomor khusus dari masing-masing card
atau perangkat network wi-fi. Sistem Adhoc dapat menunutngkan saat digunakan
sementara, contohny hubungan network antara 2 PC walaupun sekitarnya terdapat
sebuah alat access point yang sedang bekerja.
SSID
merupakan nama dari sebuah network card atau USB card atau PCI card atau Router
wireless. SSID hanyalah sebuah nama untuk memberikan tanda dimana nama sebuah
perangkat berada. Sedangkan BSSID adalah nama lain dari SSID itu sendiri. BSSID
mengunakan basic MAC address. Jika sebuah koneksi wireless ingin saling
berhubungan, maka keduanya harus menggunakan setup Adhoc. Bila disekitar
ruangan terdapat perangkat access Point, perlu diingat agar mengubah band
frekuensi agar tidak saling beradu signal yang memancar di dalam suatu ruangan.
Keuntungan dalam penggunaan Adhoc ini adalah lebih murah dan praktis bila
terkoneksi hanya 2 atau 3 PC dan tanpa membeli access point.
Yang
kedua adalah Infrastruktur. Sistem kedua ini merupakan yang sering digunakan. Infrastruktur
ini menggunkan Access Point yang berfuntsi untuk mengatur jalannya data,
sehingga banyak memungkinkan klien dapat saling terhubung melalui jaringan atau
network. Access Point hampir sama dengan Hub Network yang menyatukan sebuah
network tetapi di dalam perangkat access point menandakan sebuah central
network dengan memberikan gelombang radio untuk diterima oleh PC yang lain.
Pada infrastruktur dengan access point minimal sebuah jaringan wireless network
memiliki satu titik pada sebuah tempat dimana PC lain mencari menerima signal
untuk memasuki network agar bisa saling tehubung.
Access
point inilah yang memberikan tanda apakah tempat tersebut terdapat jaringan
wi-fi dan secara berkesinambungan memberikan transmisikan SSID dan dapat
diterima oleh PC yang lain untuk dikenal. Namun sebenarnya access point dengan
HUB network berbeda, perbedaan tersebut terdapat pada pemilikan nama atau SSID
namun HUB memiliki kabel sebagai penghubungnya, sedangkan access point tidak
menggunakan kabel dan memiliki SSID.
Keuntungan
yang didapat dengan menggunakan sistem access point (AP mode) antara lain:



v.
Cara Kerja
Setiap
PC pada jaringan wireless dilengkapi dengan sebuah radio tranceiver, atau
biasanya disebut dengan adapter atau wireless card yang akan mengirimkan dan
menerima geombang radio ke dan dari PC yang lain namun masih dalam satu
jaringan. Hampir sama dengan jaringan ethetrnet kabel, sebuah wireless LAN
mengirim data dalam bentuk paket. Setiap adapter pasti memiliki nomor Id yang
permanen dan unik yang berfungsi sebagai alamat, dan tiap paket selain berisi
dengan data juga menyertakan alamat penerima dan pengirim paket tersebut.
Sama
pula dengan adapter ethernet, wireless card LAN akan memeriksa keadaan jaringan
sebelum mengirim paket. Bila jaringan dalam keadaan kosong, maka paket langsung
dikirimkan, namun jika dideteksi terdapat data lain yang menggunakan frekuensi
radio , maka pengiriman akan menunggu sementara dan nanti akan memeriksanya
kembali.
Saat
titik akses dari infrastruktur menerima data, akan mengirimkan kembali
gelombang radio tersebut namun dengan jangkauan yang lebih jauh lagi ke Pc yang
berada pada daerah cangkupannya atau dapat mentransfer data melalui ethernrt
cable. Walaupun menggunakan cara kerja yang sama , kecepatan dalam mengirimkan
data dan frekuensi yang digunakan oleh wireless LAN berbeda berdasarkan jenis
atau pun produk yang dibuat, tergantung standar mana yang digunakan. Tetapi
adapter tersebut mengunakan 2 protokol untuk meningkatkan efisiensi dan
keamanan dalam pengiriman signal:


vi.
Pengamanan sistem
wireless
Dalam
pengaturan keamanan jaringan wi-fi terdapat beberapa jenis, antara lain:






Untuk
pemakaina umum dibagi atas NonSecure dan
Share Key (Secure). NonSecure artinya tanpa pengamanan, dimana PC yang memiliki
wi-fi dapat mendengar transmisi sebuah pancaran wi-fi dan langsung masuk ke
dalam network. sedangkan share key adalah alternatif untuk pemakaian kunci atau
password. Untuk contoh bila sebuah network menggunakan WEP. Ketentuan keamanan
WEP dibagi menjadi 2, yaitu 40/64 bit 10 Hex character (keamanan lemah) dan
104/128 bit 26 Hex character (keamanan yang lebih baik). Dalam menggunakan
sistem WEP sangat mudah, yaitu setiap PC mentransmisikan signal wi-fi yang
terdapat sebuah network dengan wi-fi yang harus memiliki WEP yang sama. Caranya
cukup mengaktifkan sistem wi-fi pada option program windows dengan Prefered
network yang sama.
Sistem
WEP biasanya diaktifkan bila sistem network dari wi-fi memerlukan pengamanan
dan tidak menghendaki sembarang PC masuk tanpa ijin. Dengan kata lain, kode
dari WEP adalah kunci masuk PC pada sistem network yang memiliki pengamanan.
Hal yang sering terlupakan saat mencoba mengkoneksikan ke inetrnet adalah
pemilihan band untuk wireless network, yaitu untuk satu network gunakan band
yang sama. Pemilihan band frekuensi sebenarnya dapat dibuat secara otomatis
oleh hardware, namun mengetahui fungsi dari band dimana sebuah wireless network
perlu menggunakan band yang sama.
DAFTAR PUSTAKA
Luthfi,
Agni. http://www.. Diakses pada tanggal 16 Nopember 2010.
http://id.wikipedia.org/ .
Diakses pada tanggal 16 Nopember 2010.
http://www.. Diakses pada tanggal 16
Nopember 2010.
http://www. . Diakses pada tanggal 16 Nopember 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar