Kelompok
13
Anggota:
1.
Rumiyati (M0408083)
2.
Aie
Nur Baeti (M0410002)
3.
Diana
Putri Hapsari (M0410018)
4.
Irma
Khoirunisa (M0410034)
5.
Putri
Delina (M0410050)
6.
Widyatama
Putra (M0410066)
Ø Terangkan kenapa masih terjadi proses
mutasi walaupun sudah ada CDKs atau cyclin dependent kinase?
Mutasi adalah perubahan materi genetik yang terjadi
dengan sendirinya atau secara alamiah. Diperkirakan tingkat kemungkinan mutasi
alam 2000 hingga satu miliar kejadian. Diduga factor-faktor penyebabnya adalah
panas, radiasi sinar kosmis, sinar ultraviolet, batuan radioaktif, radiasi, dan
ionisasi internal, mikroorganisme serta kesalahan DNA dalam metabolism.
Mutasi biasanya terjadi
secara kebetulan dan jarang terjadi, tetapi dapat terjadi setiap saat.
Sifat-sifat yang diwarikan oleh mutan alami umumnya resesif dan merugikan bagi
mutan itu sendiri atau keturunannya, sehingga amat jarang dijumpai mutan yang
dapat bertahan hidup dalam lingkungannya. Tetapi apabila dapat bertahan hidup
berarti mutan ini adaptif dan merupakan varietas baru.
Mutagen alami dapat
terjadi karena hal-hal berikut :
a.Radiasi mineral yang terdapat di
alam (C14, Sr19, Cs137 dan I131) dan zat-zaat kimia yang ada di lingkungan.
b.Sinar matahari yang tidak
terlindungi oleh lapisan ozon akan menyebabkan intensitas sinar ultraviolet
yang masuk ke bumi sangat kuat, dapat menyebabkan kanker kulit.
c.Salah pasangan basa yang terjadi
secara kebetulan pada saat replikasi DNA karena panas (37oC)
Mutasi tidak harus
selalu mengubah fenotip maupun genotip yang berbeda dengan nenek moyangnya,
tetapi apabila mutan (individu hasil mutan) dapat hidup beberapa generasi dan
mengalami mutasi berikutnya, maka memungkinkan terbentuknya spesies baru.
Pada
siklus sel terdiri dari beberrapa fase, yaitu fase G1 (gap 1), S (sintesis), G2
(gap 2) dan M (Mitosis) serta G0 yang merupakan fase istirahat. Pada fase G1
sel bertambah besar dan mempersiapkan diri untuk mengkopi DNA-nya. Pengkopi-an
ini terjadi pada fase sintesis (S), dan memungkinkan sel un-tuk menggandakan
diri sesuai dengan komplemen kromosomnya, setelah kromosom direplikasikan akan
diikuti oleh fase G2. Selama fase ini sel mempersiapkan diri untuk mitosis (M).
Ketika sel parental yang membesar tersebut akhirnya membelah diri dan
menghasilkan dua sel anak, masing-masing memiliki satu sel berkromosom lengkap.
Sel anak yang baru ini segera memasuki fase G1 dan treus mengikuti siklusnya.
(gambar 1)
Pada
fase-fase tersebut terdapat sistem pengontrolan pada pada masing-masing daerah checkpoint yang terdapat diantara 2
fase. Daerah checkpoint tersebut
antara lain G1 checkpoint, G2 checkpoint dan
M
checkpoint. Sistem pengontrolan ini diperlukan untuk mengendalikan
pembelahan sel agar tidak mengalami mutasi. . Dalam hal tersebut terdapat peran
2 protein utama yaitu Cyclin dan Cyclin-dependent kinase (CDK). Dua protein tersebut merupakan: (gambar 2)
ü
Cdk (Cyclin
dependent protein kinase) protein
aktif jika difosforilasi

ü

Siklin (Cyclin) berikatan dengan Cdk
membentuk kompleks Cdk-cyclin atau heterodimer akan
mengontrol fosforilasi protein target tertentu dalam siklus sel


·
Siklin mitotic/
siklin B: berikatan dengan cdk selama G2 dan diperlukan sel untuk dapat masuk
ke mitosis. Kompleks Siklin M – Cdk MPF
(maturation promoting factor; nama awal;
M-phase-promoti ng factor)

· Siklin G1 : berikatan dengan Cdk selama
G1 dan diperlukan seluntuk dapat masuk ke fase S
· Siklik S : diperlukan untuk inisaisi
replikasi DNA
Cyclin
apabila sendirian tidak aktif, sementara CDK
akan aktif apabila difosforilasi, sehingga kedua protein tersebut akan
berikatan membentuk komplek CDKs untuk menjalankan fungsinya dalam mengontrol
fosforilasi protein target tertentu dalam siklus sel.
Akan
tetapi dalam beberapa kasus walaupun telah terdapat protein tersebut masih
ditemukan terjadinya mutasi. Hal ini dapat terjadi karena ditemukan adanya
beberapa factor antara lain phosphate dan protein inhibition/ penghambat.
Misalnya
protein Wee 1 kinase yang berfungsi sebagai full activasi yang membantu dalam
pengikatan antara 2 protein tersebut akan tetapi karena terdapat kelebihan satu
1 phosphat di CDK sehingga CDK dan cyclin tidak dapat berikatan
tetap tidak berfungsi walaupun telah berikatan dengan Cyclin padahal untuk aktif dan menghentikan pembelahan yang terus
menerus kadua protein tersebut harus berikatan.
Pada
saat kompleks Cdk – siklin tidak aktif karena adanya gen p27 yang menghasilkan
protein p27 yang tidak mampu mengikat pada kompleks Cdk-siklin yang aktif,
sehingga mengakibatkan dan menyebabkan tidak terkontrolnya siklus sel. (gambar
3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar