What's Your Number? Check This Out

Senin, 12 Maret 2012

TugasKu: Peranan Statistika dalam Biologi


MAKALAH
PENERAPAN STATISTIKA DALAM BIOLOGI



  
Oleh:
Diana Putri Hapsari
M0410018


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012





BAB I
PENDAHULUAN

            Untuk menunjang kemajuan dalam bidang biologi, maka di dalam pengambilan data-data biologi tidak hanya diperlukan data yang kulitatif saja namun juga diperlukan data yang bersifat kuantitatif. Untuk pengambilan data secara kuantitatif, lebih mudahnya menggunakan suatu metode yang dapat mempermudah pengolahan data tersebut. Data-data kuantitaif biasanya akan diolah dengan menggunakan metode ilmiah . Salah satu metode yang dapat digunakan adalah statistika. maka dari itu, penerapan statistika dalam pengolahan atau menganalisis data kuantitatif dalam biologi merupakan salah satu bagian dari metode imliah.
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan dan juga mempresentasikan suatu data untuk menentukan keputusan yang real. Sebenarnya statistika dengan statistik berbeda, jika statistika merupakan ilmu sedangkan statistik merupakan kumpulan data, informasi, ataupun hasil perhitungan statistika pada suatu data. Walaupun banyak orang yang berpikiran bahwa statistika merupakan cabang dari ilmu matematika, namun sebagian ada yang berpikiran bahwa statistika adalah bidang yang banyak terkait dengan matematika yang dilihat secara sejarah dan pengaplikasiaanya. Tetapi statistika dapat diterapkan pada hampir seluruh ilmu pengetahuan, salah satunya adalah ilmu biologi.



BAB II
ISI

            Statistika merupakan ilmu yang mempelajari tentang merencanakan, mengumpulkan, analisis, interpretasi dan mempresentasikan suatu data. Perdedaan statistika dengan statistik dimana statistik adalah kumpulan data, informasi, atau hasil perhitungan suatu data. Pada awalnya statistika digunakan untuk mengolah data yang ada pada badan-badan administratif dan pemerintahan. Kemudian berlanjut dalam penggunaan statistika untuk mengumpulkan data khususnya secara sensus agar dapat mengetahui jumlah peduduk yang berubah-ubah. Awal abad ke-19 dan abad ke-20, atatistika banayak digunakan dalam bidang matematika, terutama dalam analisis peluang. Namun sekarang cabang dari statistika sangat banyak dan mencangkup cukup luas yang digunakan untuk mendukung metode ilmiah. Sehingga statistika sekarang banyak digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan yang sekarang banyak pula menghasilkan ilmu terapan dari statistika.
            Ilmu statistika terapan yang biasanya digunakan dalam ilmu biologi adalah biostatistika atau biometri. Biostatistika digunakan dalam biologi untuk merancang percobaan biologi, mengoleksi data, mengumpulkan data, dan menganalisis data. Penggunaan biometri sering digunakan untuk memecahkan permasalah dalam biologi dengan menerapkan metode statistika. Dari penerapan metode statistika tersebut membuat semakin majunya ilmu biologi, cabang-cabang ilmu biologi dan ilmu terapan dari biologi sendiri. Sekarang banyak cabang-cabang dari ilmu biologi menggunakan statistika, seperti taksonomi yang dulu dipandang jauh dengan penerapan statistika namun sekarang statistika juga digunakan oleh ilmu taksonomi untuk mengembangkan penemuan-penemuan klasifikasi.
            Dalam mendapatkan data pada penelitian biologi dapat menggunakan metode-metode sebagai berikut:
  1. Metode Observasi
Metode observasi juga disebut dengan metode non-eksperimen. Dalam metode ini dilakukan adanya pengukuran oleh peneliti. Hasil yang didapat dari metode ini berupa deskripsi dari variabel yang diamati sehingga metode observasi juga disebut dengan metode deskriptif.
  1. Metode Survei
Metode survei berbeda dengan metode observasi, karena metode survei hasilnya berupa laporan yang didapat dari yang diteliti merupakan hal yang diinginkan oleh peneliti. Proses laporan dapat berupa tes, wawancara maupun angket. Sehingga metode ini sering disebut dengan metode eksperimen. Jadi metode survei hanya akan digunakan jika yang diteliti adalah manusia. Oleh karena itu bahan atau material penelitian tentang manusia dinamakan subjek penelitian. Dengan adanya metode observasi dan metode survei yang menghasilkan kesamaan hasil akan menyebabkan pembangunan konsep yang berdasarkan fakta-fakta yang ada di alam sebenar-benarnya. Sehingga dari kesamaan tersebut akan terbentuk suatu konseb yang lebih umum. Dari metode observasi dan metode survei dapat dihasilkan berupa konsep perbandingan. Yang dibandingkan dalam hal ini adalah perbedaan nilai variabel tergayut akibat dari perbedaan nilai variabel bebas. Jika variabel bebasnya berupa variabel kuantitaif jadi disebut taraf atau level. Sedangkan variabel bebasnya berupa variabel kualitatif  maka disebut dengan kategori.
  1. Metode Eksperimen atau Percobaan
Dalam metode eksperimen terjadi adanya manipulasi pada variabel bebasnya. Sehingga metode ini menggendalikan variabel bebasnya sesuai kehendak peneliti dan keperluan penelitian. Hal ini dilakukan agar terlihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergayutnya.

            Dari semua metode yang dilakukan tersebut di atas, maka akan didapatkan hasil pengamatan yang berupa data. Agar data tersebut dapat diinterpretasikan dan dipresentasikan maka harus dianilisis dan diolah oleh ilmu statistika. Namun jenis data yang dapat diolah oleh statistika berupa data kuantitatif. Dalam mengolah data secara statistika maka peneliti memerlukan cara dengan:
  1. Mencari hubungan antar satu variabel dengan variabel yang lain
  2. Mencari deskripsi suatu variabel
  3. Menentukan perbedaan respons yang diakibatkan dari perlakuan yang diberikan
Peran statistika dalam alur pengambilan konsep biologi adalah untuk menghubungkan antara fakta dan konsep yang didapat. Sehingga statistika penting dalam penarikan konsep dengan menggunakan pendekatan induktif  melalui penggunaan metode observasi atau survei atau dengan menggunakan pendekatan dedukto-verivikatif yang menggunakan metode eksperimen.
            Untuk menganalisis data dengan menggunakan statistika, dapat dilakukan dengan menggunakan metode statistika deskriptif maupun statistika inferensial yang berdasarkan tujuan dari penelitian tersebut. Statistika inferensial merupakan kumpulan dari berbagai cara maupun metode yang mampu menggeneralisasikan atau membuat nilai-nilai sampel yang dikumpulkan menjadi nilai populasi yang nantinya akan lebih bersifat umum. Dalam penggunaan metode statistika inferensial dapat menciptakan suatu pengetahuan baru dari data yang kita kumpulkan. Dalam menggunakan metode statistika inferensial, sebenarnya metode statistika inferensial masih dibagi menjadi dua yaitu statistika parametik atau statistika non-parametik. Jika seorang peneliti menggunakan statistika inferensiasi maka akan menggunakan persamaan matematika yang berlaku pada populasi yang diteliti. Dalam menggunakan statistika inferensial terdapat 2 kemungkinan, yaitu saat melakukan analisis data dan peneliti belum menemukan persamaan matematika yang akan digunakan. Maka peneliti tersebut justru bertujuan untuk menemukan persamaan matematika yang belum ada tersebut. Sehingga setelah peneliti menemukan persamaan matematika yang diperlukan maka akan diperoleh konsep biologi yang dicari. Untuk menginterpretasikan model matematika yang diperolah ke dalam konsep biologi yang dicari tadi, maka memerlukan tahapan pertama dengan menemukan model yang sesuai, kemudian mencari data secara biologi yang nyata lalu dilanjutkan dengan merumuskan model. Setelah model tersebut sudah dirumuskan, lalu metode tersebut diuji agar dapat mengetahui tepat atau tidaknya metode tersebut digunakan. Lalu model yang tepat diinterpretasikan yang hasilnya nanti berupa konsep biologi.
            Kemungkinan kedua adalah sudah tersedia model matematika untuk mengolah data. Jadi peneliti hanya butuh data, kemudian dianalisis dan setelah mendapatkan akhirnya lalu diinterpretasikan. Namun permasalahannya, peneliti harus menetukan model matematika mana yang sesuai dengan yang dimaksud. Sehingga diperlukan rencana yang matang dalam menjalankan penelitian.
           Metode statistika parametik dan non-parametik merupakan salah stau bagian dari metode statistika inferensial. Metode statistika parametik merupakan metode yang memerlukan data yang kuantitatif dengan menggunakan data interval atau rasio. Rasio merepakan nilai yang dapat dibedakan, diurutkan, dan mempunyai jarak tertentu sehingga bisa dibandingkan. Biasanya statistik parametik dapat mengetahui suatu penyebaran normal atau tidak. Sedangkan statistika non-parametik merupakn metode yang memerlukan data dengan data ordinal dan nominal. Data ordinal adalah hasil pengukuran yang didapat dengan menggunakan skala ordinal. Data nominal adalah pengukuran yang menggunakan skala nominal. Statistika ini tidak mementingkan penyebaran parameter suatu populasi.

  




BAB III
PENUTUP

Statistika sendiri adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan dan juga mempresentasikan suatu data untuk menentukan keputusan yang real. Statistika sekarang sangat berperan dengan ilmu biologi, sehingga ada ilmu terapan antara statistika dengan biologi yang salah satunya adalah biostatistika atau biometri. Sedangkan biostatistika digunakan dalam biologi untuk merancang percobaan biologi, mengoleksi data, mengumpulkan data, dan menganalisis data. Penggunaan biometri sering digunakan untuk memecahkan permasalah dalam biologi dengan menerapkan metode statistika. metode yang digunakan dalam biologi untuk mendapatkan data dengan statistika adalah dengan metode observasi, metode survei dan metode eksperimen.





DAFTAR PUSTAKA

Anonim. id.wikipedia.org. (Diakses pada tanggal 10 Maret 2012).
Endista, Amiyella. 2008. www.berandakami.wordpress.com. (Diakses pada tanggal 10 Maret 2012).
Subali,Bambang. 2010. Biometri: Aplikasi Statistika dalam Penelitian Biologi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar