MAKALAH
PENERAPAN STATISTIKA
DALAM BIOLOGI
Oleh:
Diana Putri Hapsari
M0410018
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA
DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS
MARET
SURAKARTA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Untuk menunjang kemajuan dalam bidang
biologi, maka di dalam pengambilan data-data biologi tidak hanya diperlukan
data yang kulitatif saja namun juga diperlukan data yang bersifat kuantitatif.
Untuk pengambilan data secara kuantitatif, lebih mudahnya menggunakan suatu
metode yang dapat mempermudah pengolahan data tersebut. Data-data kuantitaif
biasanya akan diolah dengan menggunakan metode ilmiah . Salah satu metode yang
dapat digunakan adalah statistika. maka dari itu, penerapan statistika dalam
pengolahan atau menganalisis data kuantitatif dalam biologi merupakan salah
satu bagian dari metode imliah.
Statistika
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana merencanakan,
mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan dan juga mempresentasikan suatu
data untuk menentukan keputusan yang real. Sebenarnya statistika dengan
statistik berbeda, jika statistika merupakan ilmu sedangkan statistik merupakan
kumpulan data, informasi, ataupun hasil perhitungan statistika pada suatu data.
Walaupun banyak orang yang berpikiran bahwa statistika merupakan cabang dari
ilmu matematika, namun sebagian ada yang berpikiran bahwa statistika adalah
bidang yang banyak terkait dengan matematika yang dilihat secara sejarah dan
pengaplikasiaanya. Tetapi statistika dapat diterapkan pada hampir seluruh ilmu
pengetahuan, salah satunya adalah ilmu biologi.
BAB II
ISI
Statistika merupakan ilmu yang
mempelajari tentang merencanakan, mengumpulkan, analisis, interpretasi dan
mempresentasikan suatu data. Perdedaan statistika dengan statistik dimana statistik
adalah kumpulan data, informasi, atau hasil perhitungan suatu data. Pada
awalnya statistika digunakan untuk mengolah data yang ada pada badan-badan
administratif dan pemerintahan. Kemudian berlanjut dalam penggunaan statistika
untuk mengumpulkan data khususnya secara sensus agar dapat mengetahui jumlah
peduduk yang berubah-ubah. Awal abad ke-19 dan abad ke-20, atatistika banayak
digunakan dalam bidang matematika, terutama dalam analisis peluang. Namun
sekarang cabang dari statistika sangat banyak dan mencangkup cukup luas yang
digunakan untuk mendukung metode ilmiah. Sehingga statistika sekarang banyak
digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan yang sekarang banyak pula menghasilkan
ilmu terapan dari statistika.
Ilmu statistika terapan yang
biasanya digunakan dalam ilmu biologi adalah biostatistika atau biometri.
Biostatistika digunakan dalam biologi untuk merancang percobaan biologi,
mengoleksi data, mengumpulkan data, dan menganalisis data. Penggunaan biometri
sering digunakan untuk memecahkan permasalah dalam biologi dengan menerapkan
metode statistika. Dari penerapan metode statistika tersebut membuat semakin
majunya ilmu biologi, cabang-cabang ilmu biologi dan ilmu terapan dari biologi
sendiri. Sekarang banyak cabang-cabang dari ilmu biologi menggunakan
statistika, seperti taksonomi yang dulu dipandang jauh dengan penerapan
statistika namun sekarang statistika juga digunakan oleh ilmu taksonomi untuk
mengembangkan penemuan-penemuan klasifikasi.
Dalam mendapatkan data pada
penelitian biologi dapat menggunakan metode-metode sebagai berikut:
- Metode Observasi
Metode observasi juga disebut dengan metode
non-eksperimen. Dalam metode ini dilakukan adanya pengukuran oleh peneliti.
Hasil yang didapat dari metode ini berupa deskripsi dari variabel yang diamati
sehingga metode observasi juga disebut dengan metode deskriptif.
- Metode Survei
Metode survei berbeda dengan metode observasi,
karena metode survei hasilnya berupa laporan yang didapat dari yang diteliti
merupakan hal yang diinginkan oleh peneliti. Proses laporan dapat berupa tes,
wawancara maupun angket. Sehingga metode ini sering disebut dengan metode
eksperimen. Jadi metode survei hanya akan digunakan jika yang diteliti adalah
manusia. Oleh karena itu bahan atau material penelitian tentang manusia dinamakan
subjek penelitian. Dengan adanya metode observasi dan metode survei yang
menghasilkan kesamaan hasil akan menyebabkan pembangunan konsep yang
berdasarkan fakta-fakta yang ada di alam sebenar-benarnya. Sehingga dari
kesamaan tersebut akan terbentuk suatu konseb yang lebih umum. Dari metode
observasi dan metode survei dapat dihasilkan berupa konsep perbandingan. Yang
dibandingkan dalam hal ini adalah perbedaan nilai variabel tergayut akibat dari
perbedaan nilai variabel bebas. Jika variabel bebasnya berupa variabel
kuantitaif jadi disebut taraf atau level. Sedangkan variabel bebasnya berupa
variabel kualitatif maka disebut dengan
kategori.
- Metode Eksperimen atau Percobaan
Dalam metode eksperimen terjadi adanya manipulasi
pada variabel bebasnya. Sehingga metode ini menggendalikan variabel bebasnya
sesuai kehendak peneliti dan keperluan penelitian. Hal ini dilakukan agar
terlihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergayutnya.
Dari semua metode yang dilakukan
tersebut di atas, maka akan didapatkan hasil pengamatan yang berupa data. Agar
data tersebut dapat diinterpretasikan dan dipresentasikan maka harus dianilisis
dan diolah oleh ilmu statistika. Namun jenis data yang dapat diolah oleh
statistika berupa data kuantitatif. Dalam mengolah data secara statistika maka
peneliti memerlukan cara dengan:
- Mencari hubungan antar satu variabel dengan variabel yang lain
- Mencari deskripsi suatu variabel
- Menentukan perbedaan respons yang diakibatkan dari perlakuan yang diberikan
Peran statistika
dalam alur pengambilan konsep biologi adalah untuk menghubungkan antara fakta
dan konsep yang didapat. Sehingga statistika penting dalam penarikan konsep
dengan menggunakan pendekatan induktif
melalui penggunaan metode observasi atau survei atau dengan menggunakan
pendekatan dedukto-verivikatif yang menggunakan metode eksperimen.
Untuk menganalisis data dengan
menggunakan statistika, dapat dilakukan dengan menggunakan metode statistika
deskriptif maupun statistika inferensial yang berdasarkan tujuan dari
penelitian tersebut. Statistika inferensial merupakan kumpulan dari berbagai
cara maupun metode yang mampu menggeneralisasikan atau membuat nilai-nilai
sampel yang dikumpulkan menjadi nilai populasi yang nantinya akan lebih
bersifat umum. Dalam penggunaan metode statistika inferensial dapat menciptakan
suatu pengetahuan baru dari data yang kita kumpulkan. Dalam menggunakan metode
statistika inferensial, sebenarnya metode statistika inferensial masih dibagi
menjadi dua yaitu statistika parametik atau statistika non-parametik. Jika
seorang peneliti menggunakan statistika inferensiasi maka akan menggunakan
persamaan matematika yang berlaku pada populasi yang diteliti. Dalam
menggunakan statistika inferensial terdapat 2 kemungkinan, yaitu saat melakukan
analisis data dan peneliti belum menemukan persamaan matematika yang akan
digunakan. Maka peneliti tersebut justru bertujuan untuk menemukan persamaan
matematika yang belum ada tersebut. Sehingga setelah peneliti menemukan
persamaan matematika yang diperlukan maka akan diperoleh konsep biologi yang
dicari. Untuk menginterpretasikan model matematika yang diperolah ke dalam
konsep biologi yang dicari tadi, maka memerlukan tahapan pertama dengan
menemukan model yang sesuai, kemudian mencari data secara biologi yang nyata
lalu dilanjutkan dengan merumuskan model. Setelah model tersebut sudah
dirumuskan, lalu metode tersebut diuji agar dapat mengetahui tepat atau
tidaknya metode tersebut digunakan. Lalu model yang tepat diinterpretasikan
yang hasilnya nanti berupa konsep biologi.
Kemungkinan kedua adalah sudah
tersedia model matematika untuk mengolah data. Jadi peneliti hanya butuh data,
kemudian dianalisis dan setelah mendapatkan akhirnya lalu diinterpretasikan.
Namun permasalahannya, peneliti harus menetukan model matematika mana yang
sesuai dengan yang dimaksud. Sehingga diperlukan rencana yang matang dalam
menjalankan penelitian.
Metode statistika parametik dan
non-parametik merupakan salah stau bagian dari metode statistika inferensial.
Metode statistika parametik merupakan metode yang memerlukan data yang
kuantitatif dengan menggunakan data interval atau rasio. Rasio merepakan nilai
yang dapat dibedakan, diurutkan, dan mempunyai jarak tertentu sehingga bisa
dibandingkan. Biasanya statistik parametik dapat mengetahui suatu penyebaran
normal atau tidak. Sedangkan statistika non-parametik merupakn metode yang
memerlukan data dengan data ordinal dan nominal. Data ordinal adalah hasil
pengukuran yang didapat dengan menggunakan skala ordinal. Data nominal adalah
pengukuran yang menggunakan skala nominal. Statistika ini tidak mementingkan
penyebaran parameter suatu populasi.
BAB III
PENUTUP
Statistika
sendiri adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana
merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan dan juga
mempresentasikan suatu data untuk menentukan keputusan yang real. Statistika
sekarang sangat berperan dengan ilmu biologi, sehingga ada ilmu terapan antara
statistika dengan biologi yang salah satunya adalah biostatistika atau
biometri. Sedangkan biostatistika digunakan dalam biologi untuk merancang
percobaan biologi, mengoleksi data, mengumpulkan data, dan menganalisis data.
Penggunaan biometri sering digunakan untuk memecahkan permasalah dalam biologi
dengan menerapkan metode statistika. metode yang digunakan dalam biologi untuk
mendapatkan data dengan statistika adalah dengan metode observasi, metode
survei dan metode eksperimen.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. id.wikipedia.org.
(Diakses pada tanggal 10 Maret 2012).
Endista, Amiyella.
2008. www.berandakami.wordpress.com.
(Diakses pada tanggal 10 Maret 2012).
Subali,Bambang. 2010. Biometri:
Aplikasi Statistika dalam Penelitian Biologi. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar