What's Your Number? Check This Out

Senin, 22 Juli 2013

Tugas Ku: Evolusi Kupu-Kupu (Evolusi)

MAKALAH EVOLUSI
EVOLUSI KUPU-KUPU







Disusun oleh:
DIANA PUTRI HAPSARI
M0410018




JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013





BAB I
PENDAHULUAN

Evolusi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sejarah asal usul makhluk hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya. Evolusi terjadi secara perlahan-lahan dan bertahap dalam jangka waktu yang lama dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. Evolusi sendiri dapat terjadi karena adanya variasi genetik dan seleksi alam. Dengan variasi genetik menimbulkan banyak sifat baru dimana variasi genetik dapat terjadi karena mutasi gen. Selain itu, seleksi alam juga merupakan mekanisme evolusi. Seleksi alam menuntut setiap organisme dapat mempertahankan hidupnya sehingga akan terjadi perubahan morfologi, fisiologi dan tingkah laku.
Kupu-kupu melakukan evolusi karena didorong oleh suatu faktor yang dominan yaitu adaptasi dan seleksi alam. Lingkungan yang selalu berubah dari waktu ke waktu, sehingga makhluk hidup yang terdapat di lingkungan tersebut harus menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang ada. Adaptasi sendiri dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, jika makhluk hidup tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya maka akan punah. Salah satu bukti evolusi pada kupu-kupu Biston betularia yaitu pada masa revolusi industri di Inggris.




BAB II
ISI

            Evolusi merupakan suatu perubahan pada makhluk hidup yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga terbentuk spesies baru. Dimana evolusi akan mempelajari sejarah asal usul makhluk hidup dan keterkaitan genetik antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya.  Evolusi dapat terjadi karena adanya mekanisme evolusi variasi genetik dan seleksi alam. Variasi genetik terbentuk karena adanya mutasi gen, sehingga dapat membentuk spesies-spesies baru lagi. Seleksi alam adalah keberhasilan yang berbeda dalam reproduksi (kemampuan individu yang tidak sama untuk bertahan hidup dan reproduksi), seleksi alam terjadi melalui suatu interaksi antara lingkungan dan keanekaragaman yang melekat diantara individu organisme yang menyusun suatu populasi. Seleksi alam diperlukan karena lingkungan selalu berubah-ubah sehingga makhluk hidup harus mampu bertahan untuk kelangsungan hidupnya, sehingga makhluk hidup yang dapat melewati seleksi alam harus memiliki kemampuan adaptasi yang baik. Jika suatu makhluk hidup tidak mampu beradaptasi dan tidak dapat lolos dari seleksi alam maka akan mengalami kepunahan.
            Pada awalnya evolusi kupu-kupu muncul saat terjadi revolusi industri di Inggris. Pada saat itu revolusi industri besar-besaran di Inggris, lingkungan di Inggris menjadi lebih gelap oleh polusi. Kupu-kupu Biston betularia bersayap gelap lebih adaptif daripada yang bersayap cerah, sehingga kupu-kupu yang bersayap cerah mudah ditangkap oleh predator.







Padahal sebelum revolusi industri terjadi, spesies kupu-kupu Biston betularia kebanyakan yang berwarna cerah, anmun setelah revolusi industri banyak ditemukan kupu-kupu bersayap gelap. Tembok-tembok dan habitat kupu-kupu berubah menjadi gelap akibat banyaknya asap dari pabrik, maka kupu-kupu bersayap gelaplah yang mampu beradaptasi dan bertahan hidup sedangkan kupu-kupu bersayap cerah punah.

  




            Sebuah tim Rusia-AS menemukan bahwa setiap tanda sayap kupu-kupu berbeda-beda terkait erat dengan ruang geografisnya. Warna-warna sayap pada kupu-kupu tampaknya berevolusi seperti ‘team strip’, sehingga kupu-kupu dengan mudah mengidentifikasi spesies lain sebagai calon pasangannya. Proses ini disebut dengan ‘reinforcement’ atau penguatan, dimana mampu mencegah spesies yang terkait erat dari kawin silang sehingga mendorong untuk berpisah secara genetik dan spesiasi. Itu merupakan spekulasi dari para ilmuwan selama bertahun-tahun tanpa melihatnya di alam. Fenomena ‘reinforcement’ merupakan salah satu yang memiliki mekanisme dari seleksi alam dalam memainkan peran dalam spesiasi.
            Dua jenis yang berbeda dengan spesies yang sama harus berhenti kawin dengan satu sama lain dalam waktu yang cukup lama untuk tumbuh terpisah secara genetik yaitu dengan isolasi geografis. Suatu populasi dipisahkan oleh pegunungan atau sungai pada rastusan generasi, jika mereka bertemu kembali maka mereka tidak lagi mampu berkembang biak. Tetapi isolasi geografis tidak cukup menjelaskan tentang proses spesiasi. Maka mekanisme lain yang secara teoritis dapat memisahkan suatu spesies adalah isolasi reproduksi. Isolasi terjadi ketika suatu makhluk hidup tidak dipisahkan secara fisik, tetapi ‘memilih’ untuk tidak berkembang biak dengan satu sama lainnya sehingga menyebabkan isolasi genetik. Isolasi reproduksi lebih sulit untuk dijelaskan daripada isolasi geografis, maka dari itu para ahli biologi sangat antusias tentang famili kupu-kupu.
            Tim Harvard menemukan saat mempelajari kupu-kupu genus Agrodiaetus yang memiliki habitat yang luas di Asia. Kupu-kupu betina berwarna coklat sedangkan kupu-kupu jantan memiliki banyak warna sayap mulai dari perak dan biru sampai coklat. Ditemukan juga bahwa jika spesies dari Agrodiaetus yang terkait erat terpisah secara geografis, mereka terlihat cenderung terlihat sangat mirip. Dimana artinya, mereka tidak menampilakn khas ‘team strip’. Tetapi jika spesies yang serupa terkait erat yang hidup secara side-by-side, yang terlihat sangat berbeda dengan ‘team’nya. Efeknya adalah mengecilkan kemungkinan terjadinya kawin antar spesies, sehingga akan mendorong isolasi genetik dan perbedaan spesies. Perbedaan dalam warna sayap jantan lebih kuat ketika spesies tersebut berbagi habitat dibandingkan saat mereka tidak berbagi.
            Alasan penyokong evolusi munculnya ‘team strip’ dalam spesies yang terkait, atau subspesies, hidup side-by-side adalah bahwa hibridasi biasnya hal tidak diinginkan. Oleh karena itu seleksi alam akan mendukung cara untuk membedakan spesies.
            Terdapat kupu-kupu hibrida yang dapat menunjukkan bukti adanya evolusi. Para ilmuawan telah berhasil mengembangkan kupu-kupu hibrida yang warna tubuhnya merupakan kombinasi dari dua jenis kupu-kupu. Bukan hanya hasil perkawinan silang dari dua jenis spesies, namun kupu-kupu hibrida ini membuktikan evolusi dapat berjalan dua arah, karena biasanya spesies baru terbentuk dari satu jenis spesies yang berkembang menjadi dua. Kupu-kupu hibrida tersebut merupakan hasil dari perkawinan silang antara Heliconius cydno yang memiliki sayap berwarna hitam dengan corak putih dan kuning dengan Heliconius melpomene yang berwarna hitam bercorak merah dan orange. Hasil persilangannya memiliki sayap berwarna  hitam corak berwarna merah dan kuning. Pada habitat tempat kedua kupu-kupu tersebut ditemukan kupu-kupu jenis Heliconius heurippa yang uniknya pewarnaan pada tubuh Heliconius heurippa mirip dengan pewarnaan yang ditemukan pada kupu-kupu hibrisa yang dikembangkan, yang memiliki tubuh hitam dengan corak berwarna merah dan putih. Dicurigai bahwa Heliconius heurippa merupakan hibrida liar hasil dari persilangan Heliconius cydno dengan Heliconius melpomene.
Hewan hibrida memiliki ketahanan tubuh yang lebih lemah daripada induknya. Ketahanan tubuh yang dimaksud adalah ukuran kemampuan makhluk hidup untuk berkembang biak dan bertahan hidup. Keturunan pertama yang berjenis kelamin betina steril, tetapi yang jantan tidak. Kupu-kupu Heliconius heurippa jantan yang subur mungkin akan terus kawin dengan kupu-kupu betina dari salah satu jenis induknya sampai suatu ketika menghasilkan keturunan betina yang tidak steril. Proses terbentuknya spesies baru dari keturunan silang yang subur ini disebut dengan backcrossing. Namun pendapat ini diragukan oleh beberapa ilmuwan, karena kupu-kupu hibrida akan sulit terbentuk di habitat yang relatif sama dengan kupu-kupu induknya, sebab mereka tidak begitu terisolasi, salah satu kondisi untuk membentuk spesies baru. Namun para peneliti menemukan bahwa kupu-kupu Heliconius heurippa memiliki minat yang lebih besar untuk kawin dengan spesies sejenisnya daripada dengan dua spesies asalnya. Menurut Mavarez, jika corak berwarna kuning atau merah pada kupu-kupu hibrida betina, kupu-kupu jantan hibrida tidak lagi begitu tertarik untuk mendekat. Di habitat alami, pemilihan pasangan secara selktif adalah salah satu bentuk isolasi reproduksi yang efektif.




BAB III
PENUTUP

            Evolusi pada kupu-kupu biasanya yang berperan penting adalah adaptasi dan seleksi alam. Kupu-kupu yang tidak mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya maka disebut gagal dalam melalui seleksi alam. Seleksi alam terjadi karena adanya perubahan-perubahan yang ada di lingkungan sehingga kupu-kupu harus mampu menyesuaikan diri. Evolusi kupu-kupu juga terjadi karena isolasi geografis dan isolasi reproduksi. Suatu populasi yang terpisah oleh pegunungan atau sungai saat bertemu kembali tidak mampu berkembang biak, namun itu masih diragukan dalam evolusi kupu-kupu. Isolasi reproduksi terjadi karena kupu-kupu ‘memilih’ untuk tidak berkembang biak dengan satu sama lainnya sehingga menyebabkan isolasi genetik.






DAFTAR PUSTAKA
http://news.bbc.co.uk/2/hi/science/nature/4708459.stm [Diakses pada tanggal 30 April 2013]

http://www.plengdut.com/2012/10/teori-evolusi.html [Diakses pada tanggal 30 April 2013]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar