What's Your Number? Check This Out

Rabu, 14 Desember 2011

Paper Carica papaya

PENDAHULUAN

            Carica papaya merupakan salah satu genus dari Carica yang merupakan salah satu  tanaman asli dari Amerika, Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan  selain Jarila dan Jacaranta. Jenis pepaya ini biasanya dapat dimakan namun banyak jenis pepaya yang lain hanya digunakan untuk tanaman hias saja makanya banyak dibudidayakan oleh para petani. Bagian dari tumbuhan ini antara lain, daun, buah, bunga, batang dan akar. Daun pepaya, bunga dan buah saat masih muda dapat digunakan untuk bahan masakan. Batang, daun dan buah pepaya muda mengandung getah berwarna putih. C. papaya merupakan tanaman herba, pohon dengan jaringan kayu yang lunak sehingga batangnya berongga. Batangnya jarang bercabang. Daun biasanya mengelompok pada ujung batang atau roset batang dan daunnya merupakan daun tunggal, berukuran besar dan bercangap dengan petiolus panjang serta berongga. Bunganya terdiri dari 3 jenis bunga, yaitu bunga jantan, bunga betina dan bunga banci atau sering disebut bunga sempurna. Bentuk buah bulat sampai lonjong. Di Indonesia, tanaman pepaya umumnya tumbuh menyebar dri daratan rendah sampai dataran tinggi, yaitu sampai dataran tinggi sekitar 1000 meter dia atas permukaan laut.



ISI

  1. Klasifikasi
 Hierarki klasifikasi dari Carica papaya adalah
Kingdom          : Plantae
Sub Kingdom   : Tracheobionta
Super Divisi     : Spermatophyta
Divisi               : Magnoliophyta
Class                : Magnoliopsida
Sub Class         : Dilleniidae
Ordo                : Violales
Family             : Caricaceae
Genus              : Carica
Spesies             : Carica papaya L.
  1. Morfologi
1.      Daun (folium)
Daun pepaya berukuran cukup besar, merupakan daun tunggal, bercangkap dan merupakan daun yang lengkap. Bagian-bagian daun, yaitu pelepah atau upih daun (vagina), tangkai daun (petiolus) dan helai daun (lamina). Daun pepaya berbentuk bangun bulat (orbicularis), ujung daunnya meruncing, tangkai daun panjang dan berongga. Mempunyai tulang daun menjari (palmineruis). Daun tua terdapat di yang paling bawah susunan daun sedangkan yang paling muda terdapat di bagian ujung tengah tanaman.

2.      Batang (caulis)
Batang pada tumbuhan pepaya berbentuk bulat, dengan permukaan yang memperlihatkan berkas-berkas duduk daun. Arah tumbuhnya batang yaitu tegak lurus. Selain permukaannya terdapat berkas-berkas duduk daun, permukaannya juga licin. Batangya juga berongga, karena jaringannya merupakan kayu yang lunak. Biasanya batangnya tidak bercabang dan tingginya dapat mencapai 10 meter.

3.      Akar (radix)
Akar dari tumbuhan pepaya adalah akar serabut atau radix adventica, karena akar-akarnya bukan berasal dari calon akar yang asli atau sering disebut dengan akar liar. Sistem akar serabut yaitu jika akar lembaga dalam perkemabangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang.
4.      Bunga (flos)
Carica papaya merupakan tanaman yang tergolong dalam tumbuhan poligam atau polygamus, karena pada satu tumbuhan hanya terdapat salah satu jenis bunga saja padahal bunganya terdapat 3 jenis, yaitu bunga jantan, bunga betina dan bunga banci atau bunga sempurna. Perbedaan antara bunga jantan, bunga betina dan bunga sempurna atau bunga banci adalah:
Bunga jantan (masculus) : terdapat pada pohon jantan, pohon jantan mudah dikenal karena memiliki malai, bunga bercabang banyak yang menggantung dengan bunga-bunga jantan yang lebih lebat. Jenis pohon jantan ini biasanya tidak menghasilkan buah karena tidak mempunyai bakal buah. Jadi pohon jantanhanya berfungsi untuk penyerbukan pohon betina.
Bunga betina (femineus) : biasanya terdapat pada pohon betina, pohon betina mempunyai infloresensi dengan 3-5 bunga betina yang bertangkai pendek, bahkan sering hanya dengan sebuah bunga betina duduk di ketiak daun. Ukuran bunganya besar.
Bunga sempurna atau bunga banci (hermaprodit) : bunga sempurna mempunyai infloresensi yang terdiri dari beberapa bunga sempurna dan 1-4 bunga jantan. Bertangkai pendek.
Bakal buah atau ovarium terdapat pada bunga betina dan bunga banci. Buah merupakan bagian putik yang membesar dan biasanya terdapat ditengah-tengah dasar bunga.

5.      Buah (fructus)
Buah dari Carica papaya merupakan golongan buah sejati atau tungga, jadi buahnya terdiri dari bunga dengan satu bakal buah saja. Buah ini terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji. Pepaya juga termasuk buah buni (bacca) dengan dinding tebal dan dapat dimakan. Buah buni merupakan buah yang mempunyai 2 lapisan. Bentuk buahnya bulat sampai lonjong.

6.      Biji (semen)
Dari asal jaringannya yang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan biji pepaya termasuk putih lembaga dalam (endospermium). Pengertian dari putih lembaga adalah jika penimbunan makanan itu terdiri atas sel-sel yang berasal dari inti kandung lembaga sekunder yang kemudian dibuahi oleh salah satu inti sperma lalu membelah-belah menjadi jaringan penimbunan makanan ini. Biji pepaya merupakan biji tumbuhan tertutup (angiospermae).
                   
PENUTUP
            Carica papaya merupakan pohon yang terdiri dari pohon jantan, pohon betina dan pohon campuran. Jadi pohon jantan hanya mempunyai bunga jantan saja, pohon betina hanya mempunyai bungan betina, sedangkan pohon campuran di dalamnya terdapat bunga lain terutama bunga sempurna atau bunga banci. Terdapat beberapa manfaat dari C. Papaya adalah:
  1. Untuk tanaman pangan
  2. Tanaman buah
  3. Tanaman herba
  4. Untuk obat-obatan
  5. Buah dalam bentuk segar dan berbagai hasil olahannya merupakan produk holtikultura
Permukaan batangnya licin dengan berkas-berkas duduk daunnya dan batang berongga. Akarnya serabut. Daunnya bangun bulat dengan bagian-bagian yang sempurna. Mempunyai petiolus yang berongga dan panjang. Mempunyai getah berwarna putih yang di dalamnya mengandung suatu enzim pemecah protein atau enzim proteolitik yang disebut papain. Jadi saat menjadikan daun pepaya muda sebagai lalapan dapat menambah nafsu makan yang diduga disebabkan oleh enzim tersebut.

Rabu, 07 Desember 2011

Katabolisme Karbohidrat (Glikolisis-Siklus Krebs-SPE)

Terdiri dari 3 tahap:
Tahap 1
Fosforilasi
Isomerasi
Fosforilasi
Tahap 2:
Unit 6 C dipecah menjadi 2 unit 3 C
Tahap 3:
Unit 3 C dioksidasi menjadi piruvat
Glikolisis- 10 tahap: 
Glukosa diPhosphorilasi menjadi  Fructose 1,6-diphosphate
 dipecah menjadi 2 Glyceraldehyde 3-phosphate
Hasil akhir :
2 Pyruvic Acid (C3H4O3)
Bandingkan gdengan glukosa- C6H12O6
2 NADH
2 ATP
Glikolisis:
Glikolisis :
    glucose + 2 NAD+ + 2 ADP + 2 Pi  à
                                   2 pyruvate + 2 NADH + 2 ATP
Fermentasi,  dari  glukosa menjadi laktat:
   glucose + 2 ADP + 2 Pi  à 2 lactate + 2 ATP
Anaerobic catabolism of glucose yields only 2 “high energy” bonds of ATP.
 Regulasi Glikolisis:  jalur glikolisis diregulasi oleh kontrol pada 3 enzim yang mengkatalis reaksi spontan 
Hexokinase, Phosphofructokinase & Pyruvate Kinase.
wLocal control  regulasi  yang dipengaruhi berbagai konsentrasi substrat atau senyawa intermediet yang terlibat dalam jalur .
wGlobal control  regulasi berasal dari keseluruhan sistem organisme, melibatkan  hormone-activated signal cascades.
Sel Hati (liver) memegang peran utama dalam regulasi metabolisme: menjaga kadar nutrisi darah termasuk glukosa
Phosphofructokinase  merupakan proses regulasi yang jarang dterjadi  of the Glycolysis pathway.
Phosphofructokinase  --- allosterically inhibited  oleh  ATP.
wPada konsentrasi  rendah , substrate ATP  terikat pada   active site.
wPada konsentrasi  tinggi  , ATP pada sisi regulasi, menyebabkan perubahan konformasi
Hexokinase terimbibisi oleh product glucose-6-phosphate: 
w secara  cmpetition  padaactive site
w  allosteric  pada separate enzyme site.
 
Glucokinase merupakan Hexokinase  di liver.
wGlucokinase  memiliki   KM  tinggi terhadap Glucose. 
It is active only at high [glucose].
wEfek insulin,  hormon yang diproduksi saat glukosa darah tinggi,   adalah mengaktivasi transkripsi gen pengkode glukokinase  
wGlucokinase  bukan  subject untuk product inhibition  oleh   glucose-6-phosphate. 
wGlucokinase is subject to inhibition by glucokinase regulatory protein (GKRP).
The ratio of Glucokinase to GKRP in liver changes in different metabolic states, providing a mechanism for modulating glucose phosphorylation.
 
Pyruvate Kinase, tahap akhir glikolisis, diregulasi di   liver  dengan modulai   jumlah enzim    
  [glucose tinggi   dalam  sel  liver menyababkan faktor transkripsi  carbohydrate responsive element binding protein (ChREBP) masuk ke nukleus dan mengaktifkan transkripsi  gen Pyruvate Kinase.
Sehingga memfasilitasi conversi  glucose ke pyruvate, ke  acetyl-CoA,  prekursor utama sintesis asam lemak , untuk cadangan jangka panjang
Siklus Krebs - Tricarboxylic Acid Cycle - Citric Acid Cycle >>> all the same
Kreb’s Cycle
Dalam mitokondria
aerobik
Fungsi:
Penghasil prekursor untuk building blok senyawa   ex AA, basa nukleotida, porpirin
Menghasilkan high energy electron untuk memproduksi ATP
Reaksi Transisi:
Pyruvic Acid è Acetyl - Co A + CO2 + NADH
Enzim: Pirivat Dehidrogenase
C2H4O2
 
Kreb's Cycle:
Acetyl CoA è Carbon Dioxide
C2H4O2  menjadi  CO2
Mdnghasilkan energi/Acetyl CoA (x2 for /Glucose)
3 NADH
1 FADH
1 ATP
Metabolic Wheel
Fats, amino acids, etc. 
Citrate  produk pertama
Simmons Citrate Media
Sistem Transport Elektron:
Biological oxidations dikatalis oleh enzim intraseluler. 
Electron Transport:  elektron dipindahkan melalui reduksi  coenzymes (NADH  atau FADH2), secara bertahap melewati rantai protein dan coenzim ( electron transport chain) dan yang terakhir ditangkkap oleh O2 .
 terjadi dalam mitochondrion  atau inner mitochondrial membrane (eukaryotic cells)
Regulasi TCA:
 Pyruvate Dehydrogenase Complex  diregulasi secara alosterik dan dengan  Reversible Phosphorylation
Tca diregulasi melalui beberapa titik:
-Isositrat dehidrogrnase:  distimulasi secara alosterik oleg ADP yang meningkatkan afinitas enzim terhadap substrat
ATP dan NADPH merupakan inhibitor
-a-ketoglutarate dehydrogenase :
Dihambat oleh produk (sucinil coA , ATP dan NADH
Elektron Transport Chain:
NADH  dioksidasi menjadi NAD
FAD  direduksi menjadi FADH
Cytochromes  mentransfer e ke aseptor terakhir O2
Terbentuk H2O  dan ATP
3 ATP / 1 NADH
2 ATP / 1 FADH